Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal PIACCF yang Berikan Penghargaan Antikorupsi kepada Novel Baswedan

Kompas.com - 12/02/2020, 16:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan diberitakan menerima penghargaan antikorupsi internasional dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF) di Malaysia, Selasa (11/2/2020) kemarin.

Penghargaan itu diberikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad yang juga meluncurkan PIACCF kemarin.

Lantas, seperti apakah organisasi PIACCF itu?

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, PIACCF merupakan organisasi yang dibentuk untuk mendukung para pegawai lembaga antikorupsi yang keselamatannya terancam karena komitmen dalam memberantas korupsi.

"Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk mendukung pegawai lembaga antikorupsi yang menjadi target atau yang terancam jiwa, keselamatan, atau kehormatannya, karena memiliki komitmen dalam penyidikan dan pemberantasan korupsi," kata Ali, Selasa (4/2/2020) lalu.

Baca juga: Penghargaan Antikorupsi Novel jadi Motivasi bagi Pegawai KPK

Ali Fikri menambahkan, tujuan pembentukan dana ini juga untuk memperkuat dukungan kolektif internasional kepada praktisi anti-korupsi untuk memitigasi ancaman dan intimidasi dengan memberikan bantuan dan dukungan lain.

Dikutip dari situs Bernama, organisasi ini juga akan bertanggung jawab pada International Anti-Corruption Fund serta melengkapi aspirasi dari Konvensi PBB Antikorupsi.

Mahathir mengatakan, organisasi ini penting karena pihak-pihak yang terlibat dalam korupsi justru mempunyai banyak kemampuan untuk menghentikan pemberantas korupsi yang ingin mengakhiri kejahatan mereka.

"Kami di sini untuk memberitahu dunia bahwa semua petugas antikorupsi yang membayar mahal dalam menjalankan tugas mereka adalah juara dan pahlawan kami," ujar Mahathir.

Baca juga: Terima Penghargaan Antikorupsi di Malaysia, Novel: Ini Penghormatan bagi Semua yang Berjuang Berantas Korupsi

Adapun organisasi ini awalnya hendak dinamakan "Mahathir International Anti-Corruption Fund" untuk menghargai peran Mahathir dalam melawan korupsi.

Namun, Mahathir sendiri akhirnya mengubah nama organisasi itu menjadi PIACCF untuk menghargai para petugas antikorupsi yang sudah "dieksploitasi" dalam menjalankan tugas.

Selain Novel Baswedan, penerima penghargaan antikorupsi internasional dari PIACCF adalah Kevin Morais.

Kevin merupakan seorang jaksa dari Kejaksaan Agung Malaysia yang diculik dan dibunuh antara 4-16 September 2015 lalu ketika ia sedang menyelidiki sebuah skandal korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com