Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memprediksi Peluang Menang Empat Calon Ketua Umum PAN...

Kompas.com - 11/02/2020, 13:32 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Zulkifli Hasan

Menurut Pangi, salah satu kendala yang dihadapi petahana dalam pencalonan kali ini adalah ketidakmampuan Zulkifli Hasan mempertahankan posisi PAN sebagai partai papan atas.

Pada Pemilu 2014 lalu, PAN berhasil memperoleh 9.481.621 suara (7,59 persen) dan mendudukkannya sebagai partai yang memperoleh suarat terbesar keenam.

Sedangkan pada Pemilu 2019, meski perolehan suara PAN naik menjadi 9.572.623 suara. Namun, secara persentase turun menjadi 6,84 persen. Tak hanya itu, posisinya juga turun menjadi urutan kedelapan.

Baca juga: Kongres V PAN Memanas, Zulkifli: Istilah Pak Amien Rais seperti SmackDown

Bahkan, PAN harus mengakui kepiawaian Partai Keadilan Sejahtera dan Nasdem dalam menggaet dukungan masyarakat.

"Jumlah perolehan suara PAN dan jumlah kursi selama dia memimpin juga belum terlalu memuaskan, belum ada gebrakan," kata dia.

Hal lainnya yaitu ketidakmampuan Zulkifli dalam membangun kantor DPP yang bersifat permanen.

Bahkan, dibandingkan partai lain yang sama-sama duduk sebagai partai papan menengah, PAN masih kalah dengan PKS dan Partai Kebangkitan Bangsa yang telah memiliki kantor DPP yang permanen.

Baca juga: Kongres V PAN Ricuh Sejak Pendaftaran, Ini Penjelasan Zulkifli Hasan

Selain itu, ia menambahkan, saat ini Zulkifli juga tengah bolak-balik ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus alih fungsi hutan di Riau, saat ia masih menjabat sebagai Menteri Kehutanan.

"Yang kita khawatirkan mengganggu citra PAN dan bisa membuatnya nanti tidak fokus membangun dan mengelola PAN supaya bisa menjadi partai papan atas," ujarnya.

Hal itulah yang membuat suara Zulkifli bisa saja tergerus oleh kader yang menginginkan perubahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com