JAKARTA, KOMPAS.com – Empat calon ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) akan memperebutkan kursi orang nomor satu di partai tersebut untuk periode 2020-2025 di Kongres V yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Rencananya, pemilihan ketua umum akan dilaksanakan Selasa (11/2/2020) malam.
Pemilihan dilakukan setelah Rapat Pleno V yang akan mengesahkan tata tertib pemilihan ketua umum, ketua formatur, anggota formatur, dan ketua majelis pertimbangan partai (MPP).
Empat kandidat yang akan bertarung itu yakni petahana Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Dradjad Wibowo, serta dua Wakil Ketua Umum Mulfachri Harahap dan Asman Abnur.
Baca juga: Dinamika Kongres V PAN: Ricuh, Dugaan Curang, hingga Jokowi-Amien Rais Tak Hadiri Pembukaan
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, sekalipun sebelumnya petahana mengklaim telah mengantongi 80 persen dukungan pemilik suara, seluruh kandidat masih memiliki kans untuk terpilih.
"Politik ibarat cuaca, diprediksi hujan di Jakarta karena adanya awan hitam, namun hujannya justru di Depok karena ditiup angin. Jadi, di injury time pun peta politik masih bisa berubah secara ekstrem," kata Pangi kepada Kompas.com, Selasa (11/2/2020).
Hal itu pun pernah terjadi ketika PAN menggelar Kongres IV pada 2015 silam. Saat itu, Hatta Rajasa yang menjadi kandidat petahana mengklaim telah mengantongi mayoritas dukungan dibandingkan rivalnya, Zulkifli Hasan.
“Di atas kertas bisa saja beliau menang, namun politik itu dealnya bisa saja di injury time atau last minute. Buktinya, Hatta Rajasa kalah juga pada akhirnya,” kata dia.
Baca juga: Zulkifli Hasan Buka Kongres V PAN Tanpa Dihadiri Amien Rais
Lantas, sebesar apa kans dari masing-masing calon? Berikut paparannya: