JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan hingga saat ini belum ada kasus penularan virus corona di Indonesia.
Kesimpulan tersebut berdasarkan observasi terhadap laporan dugaan kasus penularan yang disampaikan beberapa rumah sakit.
"Di Indonesia hingga kini belum ditemukan kasus terinformasi (penularan) virus corona," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawat dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020).
Baca juga: Kemenkes Pastikan Belum Ada Kasus Penularan Virus Corona di Indonesia
Menurut Kemenkes, sudah ada 34 spesimen (sampel) observasi yang dikirim dari 22 rumah sakit.
Hasilnya, ke-34 spesimen itu dinyatakan negatif dari penularan virus corona.
Meski demikian, kabar hoaks perihal penularan virus corona di Indonesia telah menyebar di masyarakat.
Hal ini diakui oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Menurut Johnny, hoaks seputar penularan virus corona ini memberikan dampak negatif, salah satunya mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap 238 warga yang dikarantina di Natuna.
54 informasi hoaks soal corona
Johnny mengatakan, ada 53 hoaks soal penularan virus corona di Indonesia selama sepekan terkahir.
Menurut dia, seluruh kabar hoaks itu terpantau terjadi sejak Kamis (23/1/2020) hingga Senin (3/2/2020) atau hari ini.
Kemudian, ada satu informasi hoaks yang tersebar pada 5 Mei 2019 lalu yang menyebut kurma harus dicuci bersih karena mengandung virus corona.
"Kami melalui cyber drone Kemenkominfo mencatat, terdapat 54 percakapan atau isu hoaks dan disinformasi," ujar Johnny dalam konferensi pers di Kantor Kemenkominfo, Senin (3/2/2020).
Baca juga: Ini Daftar Artikel Hoaks Seputar Virus Corona yang Tersebar di Medsos
Johnny lantas mencontohkan sejumlah informasi hoaks yang tersebar itu.
Pertama, soal China yang diam-diam melakukan kremasi korban yang tertular virus corona. Kedua, melakukan wudu bisa menghancurkan virus corona.