Ketiga, informasi yang mengungkapkan ada dua orang penumpang Lion Air yang meninggal karena virus corona. Keempat, ada kabar yang menyebut virus corona sudah masuk lewat Pekanbaru, Riau.
"Itu semua tidak benar. Itu disinformasi," ucap Johnny.
Baca juga: Menkominfo Sebut Hoaks soal Corona Lebih Cepat Menyebar daripada Informasi Pemerintah
Dia pun menyebut, kondisi Indonesia saat ini masih aman dari penularan virus corona.
"Negara kita masih aman ya. Kita melakukan pencegahan di semua pintu masuk dan dilakukan secara terkoordinasi oleh pemerintah," ucap Johnny.
Hoaks menyebar lewat WhatsApp messenger
Johnny mengungkapkan informasi hoaks itu lebih banyak tersebar melalui aplikasi pesan WhatsApp.
"Penyebaran yang paling besar melalui WhatsApp, diteruskan, diteruskan. Itu seperti deret ukur dan bisa menjangkau banyak sekali masyarakat," ujar Johnny.
Dia mengatakan, berdasarkan daya sebarnya, informasi hoaks itu dapat mempengaruhi pengguna dunia maya dalam jumlah jutaan.
"Bisa jutaan orang yang mengikuti ini dan terpengaruh atau dapat informasi yang salah atau bahkan hoaksnya, informasi yang bohong. Itu merugikan kita," tegas Johnny.
Informasi pemerintah kalah cepat dibandingkan hoaks
Dalam kesempatan yang sama Johnny menampik anggapan, pemerintah terlambat memberikan informasi kepada masyarakat Natuna terkait rencana karantina warga yang baru dipulangkan dari Wuhan, China.
Johnny menyebut, informasi hoaks lebih dulu bergerak dibandingkan informasi dari pemerintah.
"Tidak terlambat. Yang terlebih dulu bergerak itu adalah hoaksnya. Bukan informasi yang terlambat, informasi itu cepat tindakannya. Yang lebih cepat lagi itu adalah hoaksnya yang berjalan," ujar Johnny.
Baca juga: Pasca-Evakuasi WNI dari Wuhan, Lokasi Karantina hingga Hoaks Virus Corona
Ia mengatakan, proses pengambilan keputusan dari evakuasi 238 warga hingga penempatan mereka untuk dikarantina di Natuna berlangsung serba cepat.
Sehingga, informasi belum disampaikan secara maksimal.