Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKKBN Ungkap Faktor-faktor Sulitnya Berantas Stunting

Kompas.com - 30/01/2020, 09:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengaku kesulitan dalam pemberantasan stunting.

Adapun, pemberantasan stunting merupakan salah satu target pemerintah menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.

Dari sisi teknis, Hasto mengatakan, BKKBN selalu mendapatkan data yang terlambat sehingga waktu treatment terhadap anak stunting kerap tak tercapai.

"Stuntingini kalau lihat datanya, telat," kata Hasto Wardoyo di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2020).

"Kalau sekarang kami dapat laporan stunting, terus merencanakan untuk melakukan treatment, tetapi merencanakan yang berikutnya ini sudah beberapa bulan. Padahal dia di-treatment hanya bisa dua tahun," ujar Hasto.

Baca juga: Cegah Stunting, Kemkominfo Terus Kampanyekan Pola Hidup Sehat

Menurut dia, waktu yang dibutuhkan sejak BKKBN mendapat laporan hingga memberikan treatment saja bisa menghabiskan waktu selama satu tahun.

Kendala lain, terkait kebiasaan masyarakat yang belum memberikan nutrisi yang baik dan tercukupi. Hal ini diakui Hasto juga sangat berpengaruh.

"Mereka perlu ditingkatkan mindset-nya, karena banyak orang yang hidup di daerah yang ikannya banyak, pertaniannya bagus, tapi stunting," kata dia.

Hasto mengatakan, menurut Wapres Ma'ruf Amin saat ini stunting di Indonesia sudah mencapai angka 27 persen.

Baca juga: 6 Tahun Terakhir, Angka Stunting di Indonesia Turun 10 Persen

Namun, pada akhir 2024, ditargetkan angka tersebut bisa lebih turun menjadi 19 persen.

Sebab, menurut standar WHO terkait stunting, yang baik atau normal berada di bawah 20 persen.

"Jadi 2024 kita targetkan 19 persen, tapi Pak Jokowi minta 14 persen, sehingga kita harus kerja keras," kata dia.

Baca juga: Jokowi Ngotot Turunkan Angka Stunting Jadi 14 Persen

Hasto pun mengingatkan bahwa stunting harus dicegah sebelum kehamilan terjadi.

Bagi perempuan, ia harus mengonsumsi makanan mengandung asam folat agar sel telurnya bagus. Sedangkan bagi laki-laki harus mengonsumsi makanan mengandung zinc agar spermanya bagus.

Hal tersebut harus dilakukan setidaknya sebelum tiga bulan dari perencanaan memiliki anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasional
PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

Nasional
Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Nasional
Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi 'May Day' 1 Mei Besok

Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi "May Day" 1 Mei Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com