Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Sebut 3 Rumah Sakit Siap Periksa WNI di Wuhan jika Mereka Dipulangkan

Kompas.com - 28/01/2020, 16:07 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan, jajarannya sudah siap jika seluruh warga negara Indonesia yang ada di Wuhan, China, dipulangkan sehubungan dengan wabah virus Corona yang pertama kali menyebar di wilayah itu.

"Kita sudah siap, percaya deh," kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Terawan menyebut pihaknya sudah menyiapkan tiga rumah sakit di Jakarta yang bisa menjadi fasilitas untuk mengecek kesehatan para WNI.

Tiga rumah sakit tersebut yakni RS Sulianti Suroso, RS Tarakan, dan RSPAD.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Lokasi Karantina untuk WNI yang Dievakuasi dari China

Ia menyebut, rumah sakit itu dilengkapi dengan chamber tekanan negatif sehingga mampu mendeteksi apakah WNI yang baru dipulangkan itu terpapar virus Corona atau tidak.

Rumah sakit tersebut juga dilengkapi dengan ruang isolasi dengan jumlah memadai.

"Satu gedung bisa isolasi 100-200 orang itu bisa kita lakukan," kata dia.

Oleh karena itu, Terawan memastikan Kemenkes siap jika WNI di Wuhan yang berjumlah 243 orang dievakuasi secara bertahap atau pun secara bersamaan.

"Tergantung seperti apa modelnya, mau bertahap, mau langsung enggak ada masalah," ujarnya.

Baca juga: Soal Virus Corona, Pemerintah Nilai Belum Perlu Evakuasi WNI di China

Namun, Terawan menyebut keputusan untuk evakuasi WNI ini sepenuhnya ada di tangan Kementerian Luar Negeri.

"Leading sector di situ yang ngatur Kemenlu karena itu menyangkut clearance dari sana. Di sana di lock down, mau keluar aja enggak bisa kok," kata dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.

Sebab, sejak mewabahnya virus corona, Wuhan masih diisolasi.

Baca juga: Kemenlu Masih Tunggu Koordinasi dari China untuk Evakuasi WNI di Wuhan

Pernyataan ini menanggapi rencana beberapa negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, yang hendak mengevakuasi warga mereka dari Wuhan pasca penyebaran virus Corona.

"Hingga saat ini status Wuhan masih diisolasi, tidak bisa masuk ataupun keluar," kata Faizasyah kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Meski begitu, menurut Faizasyah, pemerintah terus mengupayakan langkah-langkah terbaik.

Ia meminta WNI yang berada di Wuhan untuk bersabar. Pemerintah, kata Faizasyah, terus mencari opsi yang memungkinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com