"Kita sudah siap, percaya deh," kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Terawan menyebut pihaknya sudah menyiapkan tiga rumah sakit di Jakarta yang bisa menjadi fasilitas untuk mengecek kesehatan para WNI.
Tiga rumah sakit tersebut yakni RS Sulianti Suroso, RS Tarakan, dan RSPAD.
Ia menyebut, rumah sakit itu dilengkapi dengan chamber tekanan negatif sehingga mampu mendeteksi apakah WNI yang baru dipulangkan itu terpapar virus Corona atau tidak.
Rumah sakit tersebut juga dilengkapi dengan ruang isolasi dengan jumlah memadai.
"Satu gedung bisa isolasi 100-200 orang itu bisa kita lakukan," kata dia.
Oleh karena itu, Terawan memastikan Kemenkes siap jika WNI di Wuhan yang berjumlah 243 orang dievakuasi secara bertahap atau pun secara bersamaan.
"Tergantung seperti apa modelnya, mau bertahap, mau langsung enggak ada masalah," ujarnya.
Namun, Terawan menyebut keputusan untuk evakuasi WNI ini sepenuhnya ada di tangan Kementerian Luar Negeri.
"Leading sector di situ yang ngatur Kemenlu karena itu menyangkut clearance dari sana. Di sana di lock down, mau keluar aja enggak bisa kok," kata dia.
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.
Sebab, sejak mewabahnya virus corona, Wuhan masih diisolasi.
Pernyataan ini menanggapi rencana beberapa negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, yang hendak mengevakuasi warga mereka dari Wuhan pasca penyebaran virus Corona.
"Hingga saat ini status Wuhan masih diisolasi, tidak bisa masuk ataupun keluar," kata Faizasyah kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Meski begitu, menurut Faizasyah, pemerintah terus mengupayakan langkah-langkah terbaik.
Ia meminta WNI yang berada di Wuhan untuk bersabar. Pemerintah, kata Faizasyah, terus mencari opsi yang memungkinkan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/28/16071311/menkes-sebut-3-rumah-sakit-siap-periksa-wni-di-wuhan-jika-mereka-dipulangkan