Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Souw Beng Kong, Kapiten Etnis Tionghoa Berpengaruh yang Dipercaya Belanda...

Kompas.com - 27/01/2020, 07:40 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

"JP Coen akhirnya sadar bahwa ia harus mempergunakan tangan Souw Beng Kong untuk mempengaruhi dan mengurus orang-orang Tionghoa di Batavia," tulis Benny G Setiono dalam buku "Tionghoa Dalam Pusaran Politik.

Situasi semakin menguntungkan JP Coen saat ketika Kesultan Banten melakukan kesalahan fatal akibat pembongkaran rumah-rumah Tionghoa di Pantai Banten.

Keputusan tersebut membuat Souw Beng Kong dan kawannya, Lim Lak berpindah ke Batavia yang diikuti 170 kepala keluarga Tionghoa.

Souw Beng Kong pun memiliki andil besar ketika orang-orang Tionghoa berpindah ke Batavia. Ia menampung mereka.

Situasi ini pun dimanfaatkan JP Coen dengan mengangkat Souw Beng Kong menjadi kapiten pertama Tionghoa.

Melayani urusan sipil

Tugas kapiten yang diembannya salah satunya adalah mengurusi urusan sipil, termasuk mengatasi berbagai keributan kecil di antara sesama orang Tionghoa.

Setahun berselang, tepatnya pada 24 Juni 1620, di Batavia dibentuk College van Schepenen. Souw Beng Kong sebagai kapiten yang mengurus orang Tionghoa diberi jabatan di dalam dewan tersebut.

Jabatan Bengkong di dalam dewan itu bukan hanya memberikan nasihat, tetapi ia juga diberi kuasa penuh untuk menangkap orang Tionghoa yang dinilai bermasalah.

Dalam melaksanakan tugasnya, Souw Beng Kong dibantu seorang sekretaris bernama Gouw Cay.

Baca juga: Masjid Agung Demak dan Pengaruh Tionghoa...

Kedua pimpinan orang Tionghoa ini tidak diberi gaji. Tetapi diberi hak untuk menarik tunai sebesar 20 persen dari pajak yang dikenakan pemerintah kepada para penyelenggara rumah judi di Batavia.

Pemerintah Hindia Belanda sengaja memelihara rumah judi agar bisa menarik uang dari para budak dan kuli kontrak yang sangat kecanduan judi.

"Rumah-rumah judi tersebut harus membayar kepada para patcher sebagai pajak menangani sampai 3.100 dolar, bahkan kadang-kadang sampai 6.000 sterling per bulannya," terang Benny.

Semakin berpengaruh

Di bawah komando Souw Beng Kong, jumlah penduduk Tionghoa meningkat pesat. Pada 1622 menembus 1.000 orang. Jumlah itu dua kali lipat lebih pada 1619 yang hanya sekitar 400 orang.

Pemboikotan kepada pemerintah Belanda berangsur-angsur dihentikan karena pemerintah Belanda memberi kebebasan membangun rumah bagi orang Tionghoa.

Baca juga: Liem Koen Hian, Partisipasi Tokoh Tionghoa di Awal Pemerintahan RI

Daerah perumahan berkembang cepat. Demikian juga sektor perdagangan. Souw Beng Kong pun diyakini menjadi salah satu orang yang turut serta membangun Batavia bersama JP Coen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com