Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Souw Beng Kong, Kapiten Etnis Tionghoa Berpengaruh yang Dipercaya Belanda...

Kompas.com - 27/01/2020, 07:40 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

"Karena jasanya dengan surat keputusan tertanggal 1 Februari 1623 Gubernur memberi hadiah dua bidang kebun kelapa kepada Souw Beng Kong. Di atas kebun kelapa tersebut dibangun rumah-rumah batu yang biayanya ditanggung VOC, penjagaan siang-malam oleh tentara VOC, juga diberikan demi keamanan Souw Beng Kong dan keluarganya," ungkap Benny.

Merenggang

Benny menyebut, dalam catatan "kalapaci" dinyatakan bahwa orang-orang dari Tiongkok Selatan tidak suka berhubungan dengan pemerintah Belanda di Batavia.

Musababnya adalah kapal-kapal Tiongkok yang akan kembali ke negaranya kerap dirampas armada Belanda di perairan Nusantara.

Hasil rampasannya di angkut ke Batavia. Begitu juga awak kapal yang dijebloskan ke penjara guna dijual ke hartawan Tionghoa.

Menyadari kejadian tersebut akan menyurutkan hubungan dengan Souw Beng Kong, pihak Belanda kemudian memberikan izin Souw Beng Kong bersama Gouw Cay diberi izin untuk membuat mata uang sendiri.

Bahannya terbuat dari timah yang dibeli dari VOC tanpa dikenakan pajak.

Baca juga: Siauw Giok Tjhan, Penggemar Cerita Detektif yang Ajak Pemuda Tionghoa Dukung Kemerdekaan RI

Setelah berhasil memenangi konflik antara Sultan Agung, tentara Banten, dan Inggris pada 1628 hingga 1629, Belanda mengeluarkan aturan ketat.

Di mana setiap warga dilarang bepergian tanpa surat izin dari Pemerintah Hindia Belanda. Aturan tersebut tak disambut senang Souw Beng Kong. Ia pun mengajukan permohonan untuk kembali ke Tiongkok.

Meninggal di Batavia

Pada 14 Maret 1639, Souw Beng Kong kembali ke Batavia setelah sebelumnya tinggal di Taiwan. Sekembalinya ke Batavia, ternyata Souw Beng Kong masih mendapat tempat.

Pemerintah Hindia Belanda kemudian membuat Balai Harta untuk mengurus dan melindungi harta warisan yang ditinggal mati oleh para hartawan Tionghoa yang tidak mempunyai ahli waris lagi.

Souw Beng Kong pun mendapat kepercayaan dan diangkat menjadi kepalanya.

Bersama Lim Lak, Souw Beng Kong mengajukan resolusi agar pemerintah menaruh perhatian serius kepada kampung orang Tionghoa, yang untuk menjaga kesehatan, harus segera diperbaiki.

Baca juga: Mengenal Souw Beng Kong, Pemimpin Pertama Etnis Tionghoa di Batavia

Tuntutan kedua orang ini dipenuhi pemerintah Belanda. Usia Souw Beng Kong yang semakin uzur, kemudian posisinya diganti Lim Lak pada 21 Juli 1636.

Pada 8 April 1644, menjadi duka bagi masyarakat Batavia. Souw Beng Kong meninggal. Seluruh masyarakat Tionghoa berkabung, demikian juga Pemerintah Hindia Belanda.

Ribuan orang turut mengantarkan jenazah ke pemakaman. Bahkan Pemerintah Hindia Belanda memberikan penghormatan secara militer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com