Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Warga Tanjung Priok dan Permintaan Maaf Yasonna Laoly

Kompas.com - 23/01/2020, 06:42 WIB
Dani Prabowo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Kementerian Hukum dan HAM yang berada di Jalan HR Rasuna Said Kav 6-7, Kuningan, Jakarta Selatan, digeruduk massa, Rabu (22/1/2020) siang.

Mereka adalah warga yang tinggal di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dengan menggunakan sepeda motor dan sejumlah angkutan metromini, mereka datang untuk menuntut Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly meminta maaf atas ucapannya yang dianggap telah mendiskreditkan mereka.

Ucapan yang dipersoalkan terjadi ketika Yasonna menghadiri acara "Resolusi Pemasyarakatan 2020 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS)" di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1/2020) lalu.

Baca juga: Duduk Perkara Pernyataan Menteri Yasonna hingga Didemo Warga Tanjung Priok

Ketika itu, Yasonna Laoly menilai, kemiskinan merupakan sumber tindakan kriminal sehingga semua pihak harus membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan itu sempat membandingkan antara kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan Menteng, Jakarta Pusat.

Ia menyebutkan, Tanjung Priok banyak melahirkan tindakan kriminal karena tingkat perekonomian yang miskin, sedangkan hal sebaliknya terjadi di kawasan permukiman Menteng.

Sontak, pernyataan Yasonna kala itu menuai kritik, salah satunya dari politikus Nasdem yang berasal dari daerah pemilihan tersebut, Ahmad Sahroni.

Menurut dia, Yasonna terlalu tendensius dalam menilai sekelompok masyarakat hanya berdasarkan pada domisili tempat ia tinggal.

"Seenaknya Pak Yasonna bicara. Saya lahir dan besar di Tanjung Priok di seputaran premanisme, rampok, dan narkoba, tetapi tidak demikian semua orang Priok begitu," kata Sahroni, seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya.

Wakil Ketua Komisi III DPR itu bahkan sempat mengunggah dua foto salinan berita sembari menyisipkan pernyataan yang menyindir Yasonna.

"Pak Menteri, mungkin Menteng elite, Priok kumuh, tetapi kalau ngomongin kriminal, bapak lupa berapa triliun uang negara yang dirampok sama koruptor-koruptor yang tinggal di Menteng?" kata dia.

Baca juga: Soal Tanjung Priok, Yasonna: Sebenarnya yang Saya Sampaikan Ilmiah...

Namun, tak ada satu pun tanggapan yang diberikan Yasonna atas kritik yang ditujukan padanya. Hingga akhirnya, massa menyambangi Gedung Kemenkumham.

Hujan deras yang sempat mengguyur wilayah Kuningan dan sekitarnya tak menyurutkan niat masyarakat yang menuntut permohonan maaf Yasonna.

Bahkan, mereka mengancam akan membawa massa dengan jumlah yang lebih besar serta melakukan tindakan yang lebih signifikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com