2. Kapal yang dilepaskan datang dari arah Filipina
Peristiwa itu bermula dari informasi yang menyebutkan bahwa kapal itu hilang kontak di perairan Tambisan pada Kamis (16/1/2020) pukul 20.00 waktu setempat.
Kemudian, Faizasyah menuturkan, kabar tentang kapal tersebut diketahui keesokan harinya, yakni sekitar pukul 21.10 waktu setempat.
Baca juga: Kemenlu Benarkan 5 WNI Hilang di Perairan Malaysia
Berdasarkan keterangan Kemenlu, kapal terlihat memasuki perairan Tambisan dari arah Filipina.
"Konfirmasi (sebagai kasus penculikan) didapat ketika kapal ikan dengan nomor registrasi SSK 00543/F tersebut terlihat masuk perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah dari arah Filipina pada tanggal 17 Januari 2020 pukul 21.10 waktu setempat," ujar Teuku Faizasyah.
Setelah digeledah, Aparat Kepolisian Maritim Lahad Datu menemukan tiga kru kapal.
Baca juga: Penculikan di Perairan Malaysia, 3 WNI Dipulangkan, 5 Disandera
3. Siapa kelompok penculik?
Teuku Faizasyah mengaku belum mendapat informasi mengenai siapa atau asal kelompok penculik.
Namun, keluarga Mohamad Khairuddin, anak 11 tahun yang menjadi korban, menyinggung soal kelompok Abu Sayyaf.
Berdasarkan informasi yang diterima pihak keluarga, anak tersebut ikut disandera kelompok Abu Sayyaf.
"Pengakuan dari tiga orang yang dipulangkan, yang mengatakan anak tersebut ikut juga disandera Abu Sayyaf. Anak itu memang ada (disandera),” ujar paman korban, La Sambo.