Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KY Dikritik Komisi III karena Dianggap Promosikan Calon Hakim Agung

Kompas.com - 15/01/2020, 14:08 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III DPR menggelar rapat konsultasi bersama Komisi Yudisial (KY) mengenai seleksi calon hakim agung dan hakim ad hoc pada Mahkamah Agung (MA) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir dan dihadiri Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa.

Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus menyampaikan enam nama calon hakim agung.

Baca juga: Komisi Yudisial Berharap DPR Setujui Usulan 6 Calon Hakim Agung

Namun, Jaja hanya memaparkan latar belakang satu nama calon hakim agung yaitu Soesilo. Padahal, pada layar Komisi III terdapat enam nama calon hakim agung.

"Sebagai contoh untuk kamar pidana Saudara Soesilo, dia berintegritas tinggi dan bertanggung jawab," ujar Jaja.

"Di sisi kompetensinya dia berada di atas standar hakim agung. Kemudian perilaku kerjanya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku," kata dia.

Pemaparan Ketua KY pun menuai kritik keras dari Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa. Desmond menilai, Jaja karena hanya menonjol satu nama calon hakim agung yaitu Soesilo.

"Ada yang menarik disampaikan di forum ini, Soesilo itu 'di atas rata-rata', kalimat 'di atas rata-rata' dari omongan bapak tadi saya rasa ada yang menggelitik, rata-rata apa? Kemampuan intelektualnya, kah? Atau segalanya? Atau ini bagian dari penggiringan?" kata Desmond.

Baca juga: KY Apresiasi Penangkapan Pembunuh Hakim PN Medan

Hal serupa juga disampaikan oleh Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Nasdem Taufik Basari.

Taufik mengatakan, pemaparan satu nama calon hakim agung yang dilakukan Ketua KY menimbulkan kecurigaan Komisi III.

Taufik mengatakan, seharusnya Ketua KY tak hanya memaparkan latar belakang Soesilo selaku calon hakim agung, tetapi menyampaikan semua latar belakang calon hakim agung.

"Ya kita juga bertanya-tanya, mungkin maksudnya adalah untuk contoh. Tapi akhirnya malah kesan yang timbul menjadi berbeda, oleh karena itu sebaiknya ketika ingin memaparkan latar belakang (calon hakim agung), sekalian saja semuanya dipaparkan," kata Taufik.

Adapun enam nama calon hakim agung yang diserahkan ke DPR adalah :

1. Hakim tinggi Pengadilan Tinggi (PT) Banjarmasin, Soesilo

2. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang, Busra

3. Hakim Militer Utama Dilmiltama, Brigjen TNI Sugeng Sutrisno

4. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar, Dwi Sugiarto

5. Panitera Muda Perdata Khusus pada Mahkamah Agung, Rahmi Mulyati

6. Wakil Ketua III Pengadilan Pajak bidang Pembinaan dan Pengawasan Kinerja Hakim, Sartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com