Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Kerahkan Haglund dan Helikopter Tembus Medan Bencana di Jabar dan Banten

Kompas.com - 06/01/2020, 19:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) menurunkan haglund (alat berat) dan helikopter untuk menembus medan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten dan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2020).

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyatakan, haglund diturunkan agar bisa mengirim bantuan lewat jalur darat.

Sementara itu, pengiriman bantuan dari luar Lebak dan Bogor diangkut melalui jalur udara oleh helikopter.

Kalla menambahkan, haglund dibutuhkan di Lebak karena bisa menjangkau segala medan sehingga bantuan di daerah terisolir pun bisa terkirim.

“Haglund dan helikopter kita turunkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana yang berada di wilayah yang sulit dijangkau,” kata Kalla melalui keterangan tertulis, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Jusuf Kalla Instruksikan Relawan PMI Siapkan Kebutuhan Mendesak untuk Korban Banjir

Kalla menambahkan bantuan PMI kini juga difokuskan pada pemberian air bersih kepada masyarakat.

Air bersih ini digunakan warga untuk membantu membersihkan rumah mereka yang terkena kotoran dan lumpur akibat banjir.

PMI juga memobilisasi relawannya untuk melakukan penyemprotan disinfektan di rumah-rumah warga yang terkena banjir.

Kalla menyatakan, penyemprotan perlu dilakukan untuk mengantisipasi kuman dan bakteri penyebab penyakit leptospirosis yang biasa muncul pasca banjir.

Baca juga: [UPDATE] Korban Meninggal akibat Banjir di Jabodetabek dan Lebak Jadi 67 Orang

Saat ini berbagai bantuan yang masih dibutuhkan warga terdampak banjir dan longsor di Lebak, antara lain tikar, tarpaulin, selimut, pakaian, pampers, pembalut dan makanan untuk bayi.

"Intinya PMI hadir untuk mengurangi kesulitan dan penderitaan masyarakat dengan berbagai pelayanan. Semua itu dilakukan PMI bekerja sama dengan lembaga-lembaga, khususnya BNPB, dimana sudah menjadi sistem operasional dalam kebencanaan,” lanjut Kalla.

Diberitakan, hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020) itu telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Sementara, banjir bandang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu pagi akibat meluapnya Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

Nasional
Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Nasional
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

Nasional
Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Nasional
Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Nasional
Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu-menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu-menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com