Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyatakan, haglund diturunkan agar bisa mengirim bantuan lewat jalur darat.
Sementara itu, pengiriman bantuan dari luar Lebak dan Bogor diangkut melalui jalur udara oleh helikopter.
Kalla menambahkan, haglund dibutuhkan di Lebak karena bisa menjangkau segala medan sehingga bantuan di daerah terisolir pun bisa terkirim.
“Haglund dan helikopter kita turunkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana yang berada di wilayah yang sulit dijangkau,” kata Kalla melalui keterangan tertulis, Senin (6/1/2020).
Kalla menambahkan bantuan PMI kini juga difokuskan pada pemberian air bersih kepada masyarakat.
Air bersih ini digunakan warga untuk membantu membersihkan rumah mereka yang terkena kotoran dan lumpur akibat banjir.
PMI juga memobilisasi relawannya untuk melakukan penyemprotan disinfektan di rumah-rumah warga yang terkena banjir.
Kalla menyatakan, penyemprotan perlu dilakukan untuk mengantisipasi kuman dan bakteri penyebab penyakit leptospirosis yang biasa muncul pasca banjir.
Saat ini berbagai bantuan yang masih dibutuhkan warga terdampak banjir dan longsor di Lebak, antara lain tikar, tarpaulin, selimut, pakaian, pampers, pembalut dan makanan untuk bayi.
"Intinya PMI hadir untuk mengurangi kesulitan dan penderitaan masyarakat dengan berbagai pelayanan. Semua itu dilakukan PMI bekerja sama dengan lembaga-lembaga, khususnya BNPB, dimana sudah menjadi sistem operasional dalam kebencanaan,” lanjut Kalla.
Diberitakan, hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020) itu telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Sementara, banjir bandang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu pagi akibat meluapnya Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/06/19161251/pmi-kerahkan-haglund-dan-helikopter-tembus-medan-bencana-di-jabar-dan-banten