Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Eks Petinggi Jiwasraya, Jaksa Agung: Pasti Kami Kejar...

Kompas.com - 20/12/2019, 16:07 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung bakal memeriksa mantan petinggi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terkait dugaan korupsi di tubuh perusahaan pelat merah tersebut.

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memastikan, di manapun mereka, akan dikejar agar kasus tersebut tuntas.

"Nanti akan waktunya akan kami panggil dan kami akan periksa. Di mana pun pasti kami kejar yah," ungkap Burhanuddin di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2019).

Baca juga: Ditanya soal Jiwasraya, Erick Thohir Bungkam

Bahkan, apabila pihaknya perlu mengajukan permohonan cekal terhadap mereka, maka hal itu akan dilakukan.

Meski demikian, saat ini Kejaksaan Agung masih berupaya mengedepankan proses hukum persuasif.

Penyidiknya masih terus melakukan pemeriksaan dan pemanggilan pihak terkait.

"Kita masih jalan, masih terus, kita akan pemanggilan. Masih terus ya pemanggilan-pemanggilan," tutur dia.

Baca juga: Said Didu: Terjadi Perampokan di Jiwasraya..

Diberitakan, perusahaan asuransi Jiwasraya memastikan pembayaran kewajiban sebesar Rp 12,4 triliun yang dijanjikan pada Desember 2019 tak bisa terlaksana.

Hal ini disampaikan Hexana Tri Sasongko selaku Direktur Utama Jiwasraya.

"Tentu tidak bisa karena sumbernya dari corporate action. Saya tidak bisa memastikan. Saya minta maaf kepada nasabah," kata Hexana dalam rapat Komisi VI DPR RI, Senin (16/12/2019).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyelesaian masalah gagal bayar polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bakal diserahkan ke ranah hukum.

Baca juga: Moeldoko Bantah Lindungi Eks Petinggi Jiwasraya

Menkeu mengatakan bakal melibatkan pihak Kepolisian, Kejaksaan, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proses penyelesaian masalah Jiwasraya.

Belakangan, beredar informasi bahwa mantan Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim dikabarkan sudah kabur ke Madrid, Spanyol.

Selain itu, mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo juga dikabarkan sudah terbang ke London, Inggris. 

 

Kompas TV

Politikus PDIP Adian Napitupulu, mengalami serangan jantung pada kamis (19/12). Ia dikabarkan kolaps saat perjalanan di pesawat dari Jakarta ke Palangkaraya. Perjalanan itu dalam rangka perjalanan dinas Komisi 1 DPR RI ke Palangkaraya. Adian sempat dirawat di RSUD doris Sylvanus Palangkaraya pada Kamis (19/12). Kemudian ia pun telah diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat sewaan PDIP. Adian kolaps karena gangguan jantung. Dia sempat mengeluh sakit di dada ketika berada di pesawat. Padahal, Adian sudah pernah memasang ring di jantungnya.


Pada kesempatan ini Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman diutus Presiden Joko Widodo menjenguk politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu yang dirawat di RS Siloam Kebon Jeruk. Keadaan Adian pun dikabarkan membaik, meski sudah dipasang ring di Jantung. Artinya Adian pun setelah ini wajib menjaga kesehatannya, agar tetap bertugas dalam keadaan prima. Masih dalam perawatan dokter, untuk sementara Adian mengambil waktu istirahat sementara waktu dari berbagai kegiatan. 
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com