Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkie Yudistia Bantah Stafsus Milenial Cuma Pajangan Presiden Jokowi

Kompas.com - 13/12/2019, 14:59 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia, mengatakan bahwa dia mengetahui banyak penilaian miring terhadap jabatan yang diembannya.

Akan tetapi, Angkie membantah jika jabatan stafsus hanya merupakan "pajangan" Presiden.

"Kalau media bilang stafsus milenial cuma 'pajangan' Presiden, banyak banget bilang seperti itu, tapi kami yang di dalam enggak," kata Angkie dalam Bimbingan Teknis Nasional PKPI Hotel Mercure Simatupang, Jl TB Simatupang, Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Ia menjelaskan, para stafsus milenial yang ditunjuk Jokowi telah melalui asesmen ketat.

Baca juga: Stafsus Presiden Nilai Kelompok Disabilitas Perempuan Kurang Terwakili dalam Politik

Angkie, yang merupakan penyandang tuna rungu, mengatakan bahwa para stafsus milenial memiliki semangat yang sama untuk membangun bangsa.

"Karena kami sudah sevisi. Kami ingin bagaimana berkontribusi untuk pembangunan negara," ujar Stafsus Presiden bidang sosial itu.

"Ketika ditawari, kami mengikuti asesmen. Itu cukup lama dan ribet juga. Banyak pertanyaan sulit," tutur Angkie.

Angkie pun menyatakan, para stafsus milenial memiliki cara kerja yang berbeda.

Baca juga: Jokowi: Namanya Stafsus Muda, Salah Sedikit Ya Dimaafkan...

Ia menyebut stafsus milenial selalu membuat program-program berdasarkan permasalahan konkret.

"Kami di kelompok milenial bikin program berangkat dari masalah. Datanya yang paling kuat sehingga kami bentuk program," kata Angkie.

"Itu bisa terlihat kami satu visi apa enggak. Karena kami tahu tagline pemerintah saat ini adalah 'SDM unggul Indonesia maju'," ujarnya.

Jokowi diketahui menunjuk tujuh stafsus milenial. Selain Angkie, mereka adalah Gracia Billy Yosaphat, Aminuddin Ma'ruf, Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, dan Andi Taufan Garuda Putra.

Baca juga: Fadjroel: Mensesneg Sudah Ingatkan Menteri hingga Stafsus Lapor LHKPN

Penunjukkan stafsus milenial itu sempat dikritik Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Ia tak yakin ketujuh stafsus tersebut bisa banyak berkontribusi dalam membantu Presiden Jokowi menjalankan tugas.

Fadli Zon justru menilai langkah Jokowi memilih kaum milenial sebagai staf khusus hanya pencitraan.

"Cuma lipstik saja, pajangan sajalah itu," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com