JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus milenial Aminuddin Ma'ruf mengaku tak ada yang berubah darinya semenjak ditunjuk membantu Presiden Joko Widodo.
Sebabm, Presiden menunjuk ia dan teman-temannya untuk berpikir dan bertindak sebagai kaum milenial.
Karena itu, ia menilai tak ada yang perlu diubah dari tindakan, pola pikir, dan gaya bicara mereka.
"Biasa aja. Biasa aja. Kami kan salah satunya pandangan Presiden kepada kami, kamu anak muda, kamu biasa berpikir lurus, apa adanya," ujar Aminuddin saat berbincang bersama Kompas.com di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/11/2019).
"Pemikiran kamu genuine. Masih sangat idealis. Tidak ada conflict of interest. Itu kan yang memang diharapkan Presiden dari kami," tambahnya.
Baca juga: Aminuddin Maruf: Stafsus Milenial Bukan Bagi-bagi Jabatan Jokowi
Hal itu disampaikan Ma'ruf menanggapi penunjukkannya sebagai staf khusus Presiden.
Ia juga mengatakan aktivitasnya tak serta-merta berubah sejak ditunjuk sebagai staf khusus Presiden.
Ia masih memiliki waktu luang untuk berkumpul bersama teman-temannya seperti biasa.
"Enggak. Biasa aja. Sama aja (dengan dulu). Kami biasa saja," katanya.
Hanya, ia mengakui saat ini sedikit lebih sibuk dari biasanya lantaran harus menghadiri rapat sebagai staf khusus Presiden.
Baca juga: Tantangan Indonesia 5 Tahun ke Depan di Mata Staf Khusus Milenial
Diberitakan sebelumnya, Presiden menunjuk tujuh staf khusus dari kalangan milenial untuk membantunya.
Adapun ketujuh staf khusus milenial baru itu adalah Angkie Yudistia (pendiri Thisable Enterprise), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford), dan Aminuddin Ma'ruf (manta Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Selain itu, Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), dan Andi Taufan Garuda Putra (pendiri Lembaga Keuangan Amartha).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.