Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Perempuan Indonesia: Banyak Hak yang Diatur CEDAW Belum Terpenuhi

Kompas.com - 11/12/2019, 11:55 WIB
Firda Zaimmatul Mufarikha,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Dian Kartika Sari menuturkan bahwa saat ini masih banyak hak perempuan yang diatur dalam Konvensi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan atau  Convention on Elimination of All Forms of Discrimation Againts Women (CEDAW) banyak yang belum terpenuhi.

"Hak-hak yang belum terpenuhi tersebut mulai dari hak sosial, ekonomi, budaya, hingga hak politik, hak untuk bebas dari kekerasan, dan masih banyak hak lain yang belum terpenuhi," kata Dian Kartika saat ditemui di acara Yayasan Plan Internasional Indonesia, Balai Kartini, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: Membuat Kesetaraan Hak Perempuan & Laki-laki

Dian mengatakan, demi mewujudkan pemenuhan hak-hak tersebut, KPI masih terus melakukan kampanye pencegahan kekerasan terhadap perempuan.

Selain itu KPI juga mendorong agar Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) dan RUU Kesetaraan Gender segera disahkan.

"Kita masih terus kampanye untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan, mendorong supaya RUU PKS bisa disahkan, kemudian mendorong supaya Rancangan Undang-Undang kesetaraan dan keadilan gender bisa disahkan, demi untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak perempuan," ujar Dian.

Baca juga: Ketua MPR: Memperjuangkan Hak Hak Perempuan itu Kerja Peradaban

Selain fokus pada pemenuhan hak-hak perempuan, koalisi juga mendorong pemerintah untuk mencetuskan kebijakan-kebijakan khusus untuk mendukung perempuan Indonesia, khususnya perempuan muda.

Hal itu dilakukan agar perempuan memiliki ruang yang luas untuk berekspresi dan terkait pemberdayaan di bidang ekonomi.

"Kita kemudian juga sekarang mendorong pemerintah untuk punya kebijakan-kebijakan khusus untuk mendukung peningkatan ekonomi perempuan terutama perempuan muda agar mereka mempunyai ruang yang besar untuk berekspresi," kata dia.

"Karena kalau secara ekonomi mereka meningkat dan mereka punya daya kritis, aktif, seperti yang diselenggarakan Plan ini. Mendorong mereka memikirkan sesuatu yang penting untuk perempuan, maka percepatan kesetaraan dan keadilan perempuan di berbagai aspek kehidupan itu akan lebih cepat," katanya.

Baca juga: Hari HAM Internasional, Puan Dorong Pemerintah Penuhi Tiga Hal Ini...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com