Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari HAM Internasional, Puan Dorong Pemerintah Penuhi Tiga Hal Ini...

Kompas.com - 10/12/2019, 10:12 WIB
Tsarina Maharani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan bakal terus mendorong eksekutif untuk memenuhi hak asasi manusia (HAM) pada bidang pendidikan, kesehatan hingga akses ke pekerjaan yang layak.

Hal ini disampaikan Puan dalam rangka peringatan Hari HAM Internasional yang jatuh pada 10 Desember.

"DPR sesuai tugas pokok dan fungsinya siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk menjamin pemenuhan hak warga negara atas pendidikan, kesehatan dan pekerjaan yang layak," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: Perwakilan Korban Desak Komnas HAM Dorong Penyelesaian Kasus HAM Berat

Sebab, menurut Puan, elemen penting dalam isu HAM adalah hak ekonomi, sosial dan budaya.

Ketiga elemen itu mesti dipenuhi demi mewujudkan kesejahteraan umum warga negara.

"Hak-hak tersebut harus dipenuhi seiring dengan pemenuhan hak sipil dan politik yang bertumpu pada kebebasan dan kesetaraan warga negara," tutur dia.

Soal hak pendidikan, Puan melanjutkan, pemerintah wajib menyiapkan infrastruktur yang berkualitas dan dapat diakses seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

Baca juga: Mengawal Mutu Pendidikan Tanpa Mengorbankan Kemerdekaan Belajar

"Pemerintah berkewajiban menyiapakan infrastruktur pendidikan yang berkualitas, meningkatkan kualitas pengajar dan biaya bendidikan yang terjangkau oleh semua kelompok masyarakat," ujar Puan.

"Sehingga kualitas pendidikan mereka tidak ketinggalan dari negara-negara lain," lanjut dia.

Selanjutnya, dalam pemenuhan hak kesehatan, Puan menyinggung persoalan BPJS. Dia juga menyoal angka kematian ibu melahirkan dan stunting pada anak.

"Pemerintah wajib menyelesaikan persoalan BPJS kesehatan, sehingga hak warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak tidak terganggu," kata dia.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Pelanggaran HAM Berat dan Konflik Agraria Jadi PR Pemerintah

"Pemerintah juga berkewajiban melindungi hak kesehatan ibu, terutama karena masih tingginya angka kematian ibu melahirkan sebesar 305 per 1000 kelahiran," lanjut Puan.

Terakhir, dalam pemenuhan hak pekerjaan, politikus PDI Perjuangan tersebut meminta pemerintah menyiapkan program peningkatan kompetensi bagi masyarakat.

"Pemerintah harus segera menyiapkan program peningkatan kapasitas dan kompetensi warga negaranya agar mereka bisa beradaptasi dengan pekerjaan-pekerjaan baru yang lahir dari revolusi industri 4.0," kata Puan. 

 

Kompas TV

Setiap tanggal 9 Desember diperingati sebagai hari hari antikorupsi sedunia atau internasional. Wakil presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin menghadiri peringatan hari antikorupsi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kehadirannya ini untuk menggantikan Presiden Joko Widodo yang tak bisa hadir di Gedung KPK. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pesan Presiden Jokowi mengenai hari antikorupsi.

Kemana Presiden Joko Widodo?

Nah, bertepatan dengan peringatan hari antikorupsi sedunia Presiden Joko Widodo berkunjung ke SMK Negeri 57 Pasar Minggu Jakarta yang tengah mengadakan pentas drama prestasi tanpa korupsi.

Presiden pun membuka sesi tanya jawab kepada para siswa.

Salah satu pertanyaan datang dari siswa bernama Harley Hermansyah.

Kepada Presiden Jokowi, Harley Hermansyah mempertanyakan hukuman bagi koruptor yang selama ini dianggap tidak seperti negara lain yang menerapkan hukuman maksimal.

Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan, saat ini pemerintah tengah membangun sistem agar pejabat dan penyelenggara negara tidak melakukan korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com