Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Harapan di Pundak Angkie Yudistia: Melawan Stigma Disabilitas

Kompas.com - 03/12/2019, 20:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Dalam UU Penyandang Disabilitas, pemerintah mengakui hak penyandang disabilitas dan mewajibkan pemerintah untuk memberikan mereka perlakuan yang setara dengan non-disabilitas.

Banyak organisasi yang bergerak di isu disabilitas di Indonesia memuji peraturan baru tersebut karena telah memperkenalkan pendekatan yang lebih adil terhadap penyandang disabilitas.

Perhatian terhadap penyandang disabilitas juga terlihat dari suksesnya penyelenggaraan Asean Para Games (PRG) 2018 yang menjadi bagian pemenuhan hak-hak penyandang disbilitas untuk berpartisipasi dalam bidang olahraga.

Kemampuan hebat

Penyandang disabilitas memiliki kemampuan yang hebat dan setara dengan non-disabilitas.
Kita mengenal Helen Keller, Steve Jobs, Stephen Hawking, Stevie Wonder, Ludwid van Bethoven, Agkie Yudistia, Nina Gusmita, M. Ade Irawan, dan Ramona Purba.

Hak yang sama akan menumbuhkembangkan bakat, kemampuan, dan kehidupan sosial, terutama bagi anak yang menyandang disabilitas di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Angkie Yudistia bisa menjadi jembatan mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh 21 jiwa penyandang disabilitas di Indonesia.

Ia ditantang menciptakan strategi agar para difabel bisa mencapai kemandirian, melepas stigma ketidakmampuan menjadi kemampuan yang setara dengan non-penyandang disabilitas di pasar kerja.

Pengalaman Angkie dalam mengelola Thisable Enterprise bisa dijadikan contoh untuk membuka peluang lain yang lebih luas dan merata di seluruh pelosok nusantara.

Baca juga: Dari Kekurangannya, Angkie Bangkit Mendirikan Thisable Enterprise

Angka partisipasi sekolah

Persoalan lain yang menjadi pekerjaan rumah besar adalah soal angka partisipasi sekolah (APS).

Masih ada ketimpangan partisipasi sekolah antara penyandang disabilitas dan bukan disabilitas pada 2018, terlebih di perguruan tinggi.

Berdasarkan Statistik Pendidikan 2018, persentase penduduk usia 5 tahun ke atas penyandang disabilitas yang masih sekolah hanya 5,48 persen.

Persentase tersebut jauh dari penduduk yang bukan penyandang disabilitas, yaitu mencapai 25,83 persen.

Semakin tinggi kelompok umur, semakin rendah pula angka partisipasi sekolah (APS).

APS tertinggi terjadi pada kelompok umur 7-12 tahun, yaitu sebesar 91,12 persen untuk penyandang disabilitas dan 99,29 persen untuk bukan penyandang disabilitas.

Sementara itu, APS terendah terjadi pada kelompok umur 19-24 tahun, yaitu 12,96% untuk penyandang disabilitas dan 24,53% untuk penyandang bukan disabilitas.

Penyandang disabilitas beratraksi pada peringatan Hari Disabilitas Internasional di Plaza Barat Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Selasa, (3/12/2019). Puluhan stan memamerkan berbagai macam hasil karya penyandang disabilitas, hingga layanan kesehatan gratis khusus.KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Penyandang disabilitas beratraksi pada peringatan Hari Disabilitas Internasional di Plaza Barat Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Selasa, (3/12/2019). Puluhan stan memamerkan berbagai macam hasil karya penyandang disabilitas, hingga layanan kesehatan gratis khusus.

Upaya membangun budaya inklusif dan ramah terhadap penyandang disabilitas harus diteruskan digencarkan di sekolah termasuk di perguruan tinggi.

Sebagai salah satu pencetak SDM, Perguruan Tinggi diharapkan bisa bekerja sama secara lintas sektor dengan pemerintah dan lembaga lain untuk menyediakan tenaga pendidik yang berwawasan inklusif dan mampu melakukan layanan pembelajaran yang akomodatif sesuai kebutuhan peserta didik yang beragam.

Kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas, memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan difabel perlu ditingkatkan.

Cara pandang baru sangat diperlukan untuk masyarakat umum membantu percepatan peran penyandang disabilitas dengan memberikan fasilitas yang ramah difabel.

Edukasi terhadap pembuat kebijakan juga diperlukan agar tidak melahirkan kebijakan yang bernuansa diskriminatif, apatis, dan penuh apriori.

Kita berharap Staf Khusus Presiden bisa meningkatkan peran penyandang disabilitas dalam pembangunan bangsa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com