Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Usulan, Jokowi Proses Wakil Panglima TNI

Kompas.com - 18/11/2019, 13:10 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyebut, Presiden Joko Widodo pengisian jabatan wakil panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini sedang diproses.

"Tadi kami adakan pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Menurut beliau, sedang diproses pemerintah terkait wakil panglima TNI," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Baca juga: Ini Profil Tiga Kepala Staf, Kandidat Wakil Panglima TNI

Fadjroel juga menyebut, Presiden Jokowi sudah menerima sejumlah usulan nama yang akan mengisi pos wakil panglima TNI. Salah satunya datang dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Menurut Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara), ada memang usulan-usulan," kata Fadjroel

Presiden Jokowi saat ini tengah mempertimbangkan berbagai usulan yang masuk. Keputusan terkait siapa yang akan menjabat wakil panglima TNI sepenuhnya ada di tangan Presiden Jokowi.

Baca juga: Maruf Nilai, Jabatan Wakil Panglima TNI Tak Bertentangan dengan Prinsip Efisiensi

"Semua jadi hak prerogatif Presiden untuk memutuskan atau menerima usulan pihak berkaitan dengan penentuan wakil panglima," ucap Fadjroel.

Hidupnya kembali jabatan wakil panglima TNI diketahui tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Berdasarkan perpres ini, jabatan wakil panglima TNI ditujukan untuk perwira tinggi dengan pangkat jenderal atau bintang empat.

Baca juga: Alasan Gus Dur Menghapus Jabatan Wakil Panglima TNI

Saat ini, selain Panglima TNI, perwira dengan pangkat jenderal bintang empat, yakni tiga kepala staf angkatan.

Ketiganya adalah Kepala Staf AD Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf AL Laksamana Ade Supandi, dan Kepala Staf AU Marsekal Yuyu Sutisna. 

 

Kompas TV Inilah detik detik Gunung Merapi meletus pada pukul 10.46 WIB yang terpantau lewat kamera pemantau. Teramati kolom letusan setinggi kurang lebih 1.000 meter. Letusan Merapi pun tertiup angin ke arah barat. Lewat video amatir yang direkam oleh masyarakat letusan Merapi terlihat mengeluarkan potensi ancaman berupa luncuran awan panas. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi merekomendasi area dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia. #gunungmerapimeletus #erupsigunungmerapi #magelang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com