Apalagi, Kabinet Indonesia Maju juga diperkuat sosok Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dan Suharso Monoarfa sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas.
Sri Mulyani, yang juga mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia dikenal sangat kompeten dalam membangun kebijakan ekonomi menuju Indonesia yang lebih baik.
Ia telah berhasil memanfaatkan kesempatan kemajuan ekonomi global untuk mereformasi struktur keuangan pada 2017.
Hingga kini, struktur keuangan Indonesia bertahan dari berbagai gangguan eksternal, terutama kenaikan suku bunga, khususnya di Amerika Serikat.
Dito menilai Sri Mulyani berhasil menjaga stabilitas belanja negara. Defisit anggaran belanja Indonesia hanya sebesar 2,5 persen, atau lebih rendah dari target semula, 2,9 persen.
Di bawah pemerintahan Jokowi, ia melanjutkan, Indonesia berhasil menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah.
Bahkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sudah mencapai angka 1 triliun dollar AS untuk pertama kalinya.
"Hal ini masih ditambah pertumbuhan ekonomi yang stabil di rata-rata pertumbuhan ekonomi berbagai negara di dunia," kata Dito.
Bersama Airlangga, lanjut Dito, Sri Mulyani diharapkan akan meneruskan prestasi cemerlang itu pada periode kedua pemerintahan Jokowi.
Apalagi, ia melanjutkan, pada saat tantangan ekonomi pada 2020 semakin berat.
"Perang dagang kini tak hanya terjadi antara Amerika Serikat dengan Cina, tapi sudah meluas ke Uni Eropa," ujar dia.
Lain halnya dengan Suharso Monoarfa dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas.
Tugas berat sudah menantinya, yaitu mewujudkan wacana pemindahan ibu kota.
Wacana tersebut bahkan sudah ditekankan oleh Suharso saat bertemu dengan Presiden Jokowi saat menyusun Kabinet Indonesia Maju.
Selain pemindahan ibu kota, Suharso juga diharapkan mampu membawa Indonesia keluar dari middle income trap.
Mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) itu, imbuh dia, mampu mengemban berbagai tugas yang diamanatkan kepadanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.