Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Legislator Golkar Nilai Menteri Ekonomi Jokowi Kompeten

Kompas.com - 25/10/2019, 09:56 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Saat Presiden RI Joko Widodo melantik Kabinet Indonesia Maju, ia berpesan agar para menteri langsung bekerja mewujudkan visi misi pemerintah.

Salah satu visi itu adalah menjadikan Indonesia sebagai negara kekuatan ekonomi lima besar di dunia dalam beberapa tahun mendatang.

Untuk mewujudkan misi tersebut, pemilihan menteri yang bisa bekerja secara total adalah salah satu kuncinya.

Menurut anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dito Ganinduto, para menteri di Kabinet Indonesia Maju sudah tepat.

"Melihat susunan kabinet Indonesia Maju, khususnya sektor perekomian sudah tepat. Mereka memiliki segudang pengalaman dan prestasi. Seperti penunjukan Airlangga Hartato sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian. Beliau mampu memimpin sektor perekonomian," kata Dito dalam pernyataan tertulis, Jumat (25/10/2019).

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Agama, Fachrul Razi, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung (kiri ke kanan) saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala badan setingkat menteri.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Agama, Fachrul Razi, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung (kiri ke kanan) saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala badan setingkat menteri.

Lewat kerja keras seluruh menteri, terutama di bidang Perekonomian, Dito yakin langkah pemerintah Indonesia menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia pada 2045, makin terarah.

Ia melihat sosok Airlangga memiliki segudang pengalaman di sektor perekonomian.

Ketua Umum Partai Golkar itu pernah menjabat sebagai Ketua Komisi VII (2006-2009), Ketua Komisi VI (2009-2014).

Airlangga juga menjadi Menteri Perindustrian (Menperin) pada 2016 serta menggaungkan program Making Indonesia 4.0, yang cemerlang.

Dito melihat Making Indonesia 4.0, yang dicanangkan oleh Airlangga adalah upaya untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi industri digital 4.0.

"Industri ini harus benar-benar dikuasai oleh negara yang ingin menjadi kekuatan ekonomi dunia pada dua puluh tahun mendatang," ujarnya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) melakukan test drive bersama Warih Andang Tjahjono Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). pada acara Kickoff Electrified Vehicle Comprehensive Study di Kementerian Perindustrian, Rabu (4/7/2018).Kementerian Perindustrian Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) melakukan test drive bersama Warih Andang Tjahjono Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). pada acara Kickoff Electrified Vehicle Comprehensive Study di Kementerian Perindustrian, Rabu (4/7/2018).

Gerakan lain yang dilakukan Airlangga Hartato adalah penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Selain itu, ia juga memunculkan pabrik Mobil Esemka di Desa Demangan, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Mobil Esemka ini membawa misi sebagai mobil produksi anak bangsa yang akan bertarung di pasar industri otomotif dunia," katanya.

Dengan berbagai capaian dan pengalaman yang dimiliki Airlangga, Dito optimistis Airlangga mampu mengelola dan melakukan sektor perekonomian Indonesia.

Apalagi, Kabinet Indonesia Maju juga diperkuat sosok Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dan Suharso Monoarfa sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

Sri Mulyani, yang juga mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia dikenal sangat kompeten dalam membangun kebijakan ekonomi menuju Indonesia yang lebih baik.

Ia telah berhasil memanfaatkan kesempatan kemajuan ekonomi global untuk mereformasi struktur keuangan pada 2017.

Hingga kini, struktur keuangan Indonesia bertahan dari berbagai gangguan eksternal, terutama kenaikan suku bunga, khususnya di Amerika Serikat.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dito GanunditoDOK. Humas Partai Golkar Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dito Ganundito

Dito menilai Sri Mulyani berhasil menjaga stabilitas belanja negara. Defisit anggaran belanja Indonesia hanya sebesar 2,5 persen, atau lebih rendah dari target semula, 2,9 persen.

Di bawah pemerintahan Jokowi, ia melanjutkan, Indonesia berhasil menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah.

Bahkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sudah mencapai angka 1 triliun dollar AS untuk pertama kalinya.

"Hal ini masih ditambah pertumbuhan ekonomi yang stabil di rata-rata pertumbuhan ekonomi berbagai negara di dunia," kata Dito.

Tantangan ke depan

Bersama Airlangga, lanjut Dito, Sri Mulyani diharapkan akan meneruskan prestasi cemerlang itu pada periode kedua pemerintahan Jokowi.

Apalagi, ia melanjutkan, pada saat tantangan ekonomi pada 2020 semakin berat.

"Perang dagang kini tak hanya terjadi antara Amerika Serikat dengan Cina, tapi sudah meluas ke Uni Eropa," ujar dia.

Lain halnya dengan Suharso Monoarfa dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.

Tugas berat sudah menantinya, yaitu mewujudkan wacana pemindahan ibu kota.

Wacana tersebut bahkan sudah ditekankan oleh Suharso saat bertemu dengan Presiden Jokowi saat menyusun Kabinet Indonesia Maju.

Selain pemindahan ibu kota, Suharso juga diharapkan mampu membawa Indonesia keluar dari middle income trap.

Mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) itu, imbuh dia, mampu mengemban berbagai tugas yang diamanatkan kepadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak di Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com