JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali mempercayakan Retno Lestari Priansari Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri di Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
Retno Marsudi lahir di Semarang, 27 November 1962. Di kota itu pulalah Retno besar, sebelum akhirnya menempuh studi di Universitas Gadjah Mada jurusan Hubungan Internasional.
Dia mengawali karier pada 1986 sebagai staf di Biro Analisa dan Evaluasi untuk kerja sama ASEAN.
Pada 1997 hingga 200, ia berkarir sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar RI di Den Haag, Belanda.
Baca juga: Retno Marsudi Kembali Dipercaya Jadi Menteri Luar Negeri
Setelahnya, tahun 2001 Retno duduk di kursi Direktur Eropa dan Amerika, dan tahun 2003 ia menjabat sebagai Direktur Eropa Barat.
Retno Marsudi pernah mempelajari studi hak asasi manusia di Universitas Oslo. Atas perhatiannya pada isu HAM itulah, Retno kemudian bergabung dalam Tim Pencari Fakta pembunuhan Munir Said Thalib pada tahun 2004.
Tahun 2005 Retno dipercaya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.
Sesudah itu, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Eropa dan Amerika yang mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di Eropa dan Amerika.
Baca juga: Jabatan Berakhir, Retno Masih Tetap Dampingi Jokowi Terima Tamu Negara
Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Retno menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada 2012.
Kemudian, pada 2014, ia dipercaya Jokowi duduk di kabinet sebagai Menteri Luar Negeri. Retno adalah perempuan pertama di Indonesia yang menjabat Menlu.
Hingga akhir masa jabatan Retno tak pernah terkena reshuffle. Bahkan, kini ia dipercaya lagi untuk periode kedua.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.