Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadir di Istana, Bupati Minahasa Selatan Hanya Bertemu Airlangga di Istana

Kompas.com - 21/10/2019, 16:39 WIB
Dani Prabowo,
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu di Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2019), rupanya bukan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Semula, awak media mengira wanita yang akrab disapa Tetty ini, menjadi salah satu kandidat menteri Kabinet Kerja Jilid 2.

Pasalnya, saat tiba sekitar pukul 10.00 WIB ia berpakaian seperti calon menteri, yaitu mengenakan setelan kemeja putih.

Gaya berpakaian tersebut juga dikenakan oleh sejumlah tokoh yang dipanggil Jokowi untuk menjadi calon menteri.

Misalnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Bos Gojek Indonesia Nadiem Makarim, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, hingga Bos NET TV Wishnutama.

Baca juga: Berkemeja Putih ke Istana, Siapa Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu?

Namun, hingga sekitar pukul 14.00 WIB, Tetty tak kunjung keluar. Padahal, ia menjadi orang kedua yang datang ke Istana setelah Mahfud MD.

Sementara, mereka yang datang setelah Tetty sudah meninggalkan Istana.

Setelah dikonfirmasi, perempuan yang juga kader Partai Golkar itu disebut hanya bertemu dengan Airlangga Hartarto, bukan Jokowi. Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin.

Bahkan, menurut Bey, Tetty tak diundang oleh Presiden.

"Tidak diundang," kata Bey.

Ia menambahkan, setelah bertemu dengan Airlangga, Tetty langsung meninggalkan Istana.

Secara terpisah, Airlangga tak menjawab pertanyaan secara tegas kedatangan Tetty dan alasan mengapa ia tak bertemu dengan Presiden.

"Ya, tentu karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas. Tetapi, juga belum tentu dengan Pak Presiden," ucapnya.

Tetty bergabung dengan Partai Golkar sejak 2007. Sejumlah jabatan pernah dipegang mulai dari fungsionaris DPP hingga Wakil Bendahara I DPD Partai Golkar Sulawesi Utara.

Pada pertengahan tahun ini, ia pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait kasus penerimaan gratifikasi yang menjerat anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com