Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY dan Pimpinan MPR akan Bertemu Kembali, Bahas Amendemen UUD 1945

Kompas.com - 17/10/2019, 05:32 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan pimpinan MPR RI dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (17/10/2019) malam, bukan yang terakhir kalinya.

Akan ada pertemuan lanjutan kembali, dalam waktu dekat.

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan, pertemuan lanjutan akan membahas wacana amendemen UUD 1945.

"Beliau (SBY) mengatakan, akan mengundang lagi pada saatnya nanti. Tapi tentu setelah pelantikan. Di situ, mungkin beliau akan memberikan masukan-masukan (soal amendemen konstitusi)," kata Syarief di Kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu malam.

Baca juga: Soal Amendemen, SBY Sarankan MPR Tampung Aspirasi Publik Seluas-luasnya

Pertemuan itu direncanakan akan dilakukan satu atau dua bulan setelah pelantikan Joko Widodo-Kiai Haji Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019 mendatang.

SBY memang belum pernah menyampaikan sikap resminya tentang wacana amendemen konstitusi, apakah setuju atau tidak.

Namun, lanjut Syarief, SBY selalu menekankan pentingnya mendengarkan aspirasi publik dalam setiap pengambilan kebijakan, termasuk amendemen konstitusi.

"Pada dasarnya, Pak SBY mengharapkan, kalau ada suara-suara masyarakat demikian, lebih bagus kita dengarkan. Ya kita dengarkan. Ini kan masih ada pro dan kontrra. Jadi, lebih baik kita dengarkan semuanya," kata Syarief.

Diberitakan, MPR RI akan melakukan amendemen UUD 1945. Amendemen ini merupakan rekomendasi MPR RI periode 2014-2019.

Poin yang direkomendasikan untuk diamandemen, yakni menghidupkan kembali Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Namun, belakangan timbul wacana untuk mengamendemen konstitusi secara menyeluruh. Wacana tersebut diutarakan Partai Nasdem dan Gerindra.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memastikan, amandemen UUD 1945 tidak akan menjadi bola liar.

Baca juga: Amendemen UUD, Ketua MPR Tegaskan Presiden Tetap Dipilih Rakyat

Bambang mengatakan, sepuluh pimpinan MPR berhati-hati dan mencermati seluruh aspirasi masyarakat terkait amandemen UUD 1945.

"Intinya kami akan mendengarkan dan menampung berbagai inspirasi yang berkembang di tengah masyarakat terkait konstitusi kita," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

"Tapi bisa saya pastikan amandemen UUD ini tidak akan jadi bola liar, kami akan menggiring sesuai kehendak rakyat," lanjut dia. 

 

Kompas TV Presiden Joko Widodo kembali menjenguk Menko Polhukam Wiranto di Rumah Sakit Umum Pusat Angkatan Darat. Hari ini (16/10) genap seminggu pasca penyerangan terhadap Wiranto.<br /> <br /> Presiden Joko Widodo menjenguk Menko Polhukam Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta, untuk yang ketiga kalinya. Jokowi tiba pada pukul 19.04 WIB.<br /> <br /> Berselang kurang lebih 15 menit, Presiden Joko Widodo meninggalkan RSPAD tanpa memberikan keterangan. Jokowi datang dengan menggunakan pengawalan ketat Paspamres.<br /> <br /> Hingga saat ini pihak rumah sakit belum memberikan keterangan, terkait kondisi kesehatan Menko Polhukam Wiranto pasca insiden penusukan saat berada di Menes, Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com