JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang tidak melarang aksi unjuk rasa saat pelantikannya bersama Ma'ruf Amin.
Menurut Masinton, sikap itu makin menegaskan komitmen Jokowi terhadap demokrasi.
“Itu menegaskan kejelasan sikap dan komitmen Presiden Jokowi terhadap demokrasi dan tetap menghormati berbagai perbedaan. Karena demonstrasi merupakan sarana penyampaian aspirasi,” kata Masinton saat dihubungi wartawan, Rabu (16/10/2019).
Kendati demikian, Masinton juga menilai wajar jika polisi tetap melarang demo menjelang dan saat pelantikan.
Baca juga: Relawan Projo Sedih Karnaval Budaya Usai Pelantikan Jokowi Dibatalkan
Menurut Masinton, hal tersebut semata-mata dalam rangka pelaksanaan tugas Polri bersama TNI mengamankan seluruh rangkaian proses pelantikan.
“Apalagi tamu-tamu perwakilan dari berbagai negara akan hadir mengikuti prosesi acara pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR ini.
Masinton menegaskan, imbauan dan pembatasan demonstrasi jelang pelantikan presiden dan wakil presiden ini bukanlah pemberangusan demokrasi dan aspirasi.
Sebab, pelarangan ini hanyalah bersifat tentatif, situasional, atau bukan berlaku permanen.
"Karena Indonesia merupakan bagian dari negara demokrasi terbesar maka momen pelantikan ini akan mendapat perhatian dunia internasional," ujar dia.
Presiden Joko Widodo tidak mempermasalahkan rencana demonstrasi pada saat acara pelantikannya bersama Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Baca juga: Usai Bertemu Jokowi, Pimpinan MPR Temui SBY Beri Undangan Pelantikan Presiden
Hal itu disampaikan Jokowi usai menerima pimpinan MPR di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
"Lho namanya demo, dijamin konstitusi," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan sambil tersenyum.
Jokowi bahkan sampai dua kali mengatakan bahwa demonstrasi tidak dilarang.
Wartawan pun bertanya mengenai mengapa pihak kepolisian melarang demonstrasi pada saat acara pelantikan Jokowi-Ma'ruf. Jokowi menjawab, "Tanya kapolri".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.