Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Menteri Yohana ke Calon Menteri Pengganti...

Kompas.com - 13/10/2019, 07:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

WAROPEN, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise memberikan sederet pesan kepada siapapun menteri yang kelak akan menggantikan dirinya di pemerintahan 2019-2024.

Yohana meminta supaya Menteri PPPA ke depan bisa melanjutkan program-program yang sebelumnya sudah ia garap.

"Karena ini adalah program yang kami buat sesuai dengan keinginan Bapak Presiden, yaitu turun lapangan, kerja kerja kerja dan membuat perubahan," kata Yohana dalam sebuah wawancara khusus bersama Kompas.com di Waropen, Papua, Kamis (10/9/2019).

Baca juga: Yohana Yembise Mengaku Belum Dihubungi Jokowi Perihal Menteri Periode Kedua

Secara khusus, Yohana meminta menteri yang duduk di kursinya kelak bisa merealisasikan sejumlah rancangan Undang-undang (RUU).

Mulai dari RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, RUU Pengasuhan Keluarga, hingga RUU Kesetaraan Gender.

Tidak hanya itu, Yohana berpesan pada menteri ke depan untuk banyak berinovasi dan melakukan perubahan.

Baca juga: RUU PKS Tak Kunjung Rampung, Menteri Yohana Sebut Pemerintah Kecewa Berat

Menteri PPPA kelak juga diharapkan rajin dan berani turun langsung ke masyarakat, bahkan hingga ke daerah-daerah terluar, terjauh, dan terpencil.

"Jadi menteri yang berikut harus juga demikian. Harus banyak turun ke desa-desa di lembah di gunung, lewat laut, harus bisa berani menantang semua tantangan yang dihadapi seperti yang saya sudah hadapi," ujarnya.

Jika kelak diminta bantuan oleh menteri yang baru yang menggantikan dirinya, Yohana pun mengaku siap untuk memberi masukan dan berbagi pengalaman.

Baca juga: Menteri Yohana: Saya Tak Mau Lagi Ada Laporan Istri Kena Pukul Suami

"Nantinya saya akan memberikan masukan ke menteri yang baru, siapapun menteri yang baru, untuk melanjutkan apa yang sudah kita buat. Tapi saya juga tetap akan membantu bilamana mereka minta bantuan," ujarnya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengaku belum tahu menahu apakah dirinya bakal kembali ditunjuk sebagai menteri Joko Widodo di pemerintahan periode keduanya, 2019-2024.

Pasalnya, hingga saat ini, Yohana belum dihubungi oleh Jokowi terkait kursi menteri ke depan.

"Saya belum mendekati Pak Jokowi, artinya belum dipanggil," katanya.

Kompas TV Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, melarang anak-anak sekolah turut serta dalam aksi unjuk rasa. Unjuk rasa yang dilakukan oleh anak-anak pelajar di Gedung DPR RI berujung ricuh.<br /> <br /> Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, meminta pelajar tidak mengikuti unjuk rasa di DPR. Yohana menyayangkan bentrokan yang melibatkan para pelajar dan aparat dalam aksi demo di DPR. Yohana berharap tidak ada lagi ajakan demo kepada para siswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com