JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menilai, Partai Gerindra berpeluang besar masuk dalam kabinet kerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ia mengungkapkan, ada tiga alasan Partai Gerindra berpeluang masuk kabinet.
Pertama, Partai Gerindra dan partai pengusung Jokowi, yaitu PDI-P, sama-sama dari partai nasionalis.
"Saya termasuk orang yang berpendapat bahwa besar peluang Gerindra untuk masuk kabinet kali ini pertama karena ideologi PDI-P, partainya Jokowi itu dekat dengan Gerindra, sama-sama nasionalis," kata Qodari saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Baca juga: Pertemuan Jokowi-Prabowo Penuh Tawa, Beda Saat Bertemu SBY...
Kedua, Qodari mengatakan, hubungan baik Jokowi dan Prabowo juga memengaruhi kemungkinan besar Partai Gerindra masuk kabinet kerja.
Ia mengatakan, meskipun menjadi rival pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo tetap terlihat mesra.
"Kemarin keliatan kan sama Prabowo, dia (Jokowi) bisa mengatakan, 'Kita mesra kan', Pak'. Sementara pak SBY kita tidak lihat kita mesra kan," ujarnya.
Baca juga: Mengingat Kembali Momen Pertemuan Jokowi-Prabowo
Ketiga, selain dengan Jokowi, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terlihat menerima Prabowo dalam beberapa kali kesempatan.
Oleh karenanya, dari beberapa variabel tersebut membuat peluang Partai Gerindra menjadi kuat.
"Pengalaman yang lain adalah di periode pertamanya Pak Jokowi memang menambah partai dari luar koalisi. Ada Golkar, PAN saya kira di 2019 ini partai dari luar itu namanya Gerindra," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.