Febri menyatakan, KPK saat itu sudah menepis narasi yang diedarkan saat itu.
Febti menyesalkan masih ada pihak-pihak yang menyebarkan informasi bohong menyangkut Novel.
Padahal, Novel yang merupakan korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal itu masih terus menjalani perawatan.
Baca juga: Beredar Foto Novel Baswedan di Bandara, Ini Penjelasan Kuasa Hukum dan KPK
Sementara itu, pelaku penyerangan juga belum ditemukan.
"Jangan sampai korban penyerangan kembali menjadi korban berulang kali karena fitnah dan tuduhan-tuduhan tak berdasar. Kami mengajak semua pihak menggunakan kebebebasan berkomunikasi dan menyampaikan informasi secara bertanggungjawab dan hati-hati," ujar dia.
"Karena penyebaran berita bohong, apalagi jika dilakukan secara sistematis, maka hal itu dapat berdampak serius dan memanipulasi informasi yang diterima oleh masyarakat luas," ucap Febri lagi.
Ia berharap, masyarakat senantiasa hati-hati dan rasional dalam mencerna Informasi yang beredar, apalagi saat ini Informasi palsu dengan berbagai cara diproduksi untuk tujuan yang tidak benar.
"Novel menghadapi berbagai serangan saat ini, mulai dari tudingan dalam demonstrasi pihak-pihak yang pro dengan revisi UU KPK, cap "taliban”, fitnah melalui media sosial dan foto-foto yang beredar, sekaligus menghadapi kesulitan penglihatan sehari-hari," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.