Sejumlah mahasiswa menghindar dengan berlari ke arah Slipi dan ke arah Plaza Semanggi.
Sebagian, melompat masuk ke dalam Tol Dalam Kota dengan memanjat area pembatas.
Baca juga: Ketika Ketua DPR RI Bambang Soesatyo Ikut Terkena Gas Air Mata
Sebagian lagi tampak hirau dengan water canon tersebut dengan tetap berusaha mendobrak masuk ke dalam gedung DPR.
Polisi juga sudah tampak menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. Water canon dan gas air mata ditembakkan polisi dari dalam kompleks parlemen.
Mahasiswa melakukan perlawanan dengan melemparkan batu ke arah polisi dan tetap berupaya mendobrak pagar.
Jurnalis yang meliput juga terkena dampak perihnya gas air mata. Beberapa reporter dan pewarta foto tampak kesulitan bernapas sambil terus mengambil gambar.
Baca juga: Ketua DPR Sebut RKUHP untuk Jawab Keinginan Jokowi
Sejumlah reporter memberikan laporan pandangan mata melalui telepon sambil berlindung di tembok pagar DPR bagian kiri.
Terlihat mahasiswa yang mundur ke arah Slipi tetap melempari aparat dengan benda-benda yang ada di sekitar mereka.
Sementara aparat bergerak maju memaksa agar demonstran mundur ke arah Slipi. Sebagian lagi dipaksa mundur ke arah Semanggi. Gas air mata terus ditembakkan ke arah mahasiswa.
Baca juga: Di Pos Pengamanan Setelah Kena Gas Air Mata, Bamsoet Bertemu AJI Bahas RKHUP
"Kami wartawan, Pak! Kami wartawan, Pak!" teriak seorang jurnalis agar aparat dapat membedakan para pewarta dengan massa demonstran.
Ketua DPR berusaha bertemu mahasiswa
Bambang Soesatyo berusaha menemui mahasiswa sekitar pukul 16.35 WIB.
Ketika dia beserta rombongan mendekati pagar DPR, polisi menembakkan gas air mata ke arah luar sehingga menyebabkan kepanikan.
Asap dari gas air mata membuat rombongan Bamsoet, termasuk wartawan, berlari kembali ke dalam gedung parlemen, tepatnya di ruang Nusantara V.
Baca juga: Bamsoet Sebut KUHP Bisa Dikoreksi MK jika Belum Sempurna
Bambang tampak dikawal oleh beberapa personel kepolisian.