Salin Artikel

Selasa Kemarin, Ketika Mahasiswa Demonstran dan Ketua DPR Nyaris Bertemu...

Awalnya, sejak Selasa siang, mahasiswa dari berbagai kampus menggelar mimbar bebas di luar pagar gedung DPR. Mereka berorasi secara bergantian di atas mobil pengeras suara.

Demonstran juga membawa poster dan memasang spanduk bernada protes terhadap pemerintah dan DPR. Dinding bagian luar pagar DPR pun tidak luput dari sasaran.

Mereka menilai berbagai kebijakan dan rancangan undang-undang yang dihasilkan sudah tidak sesuai dengan amanat reformasi.

Pelemahan pemberantasan korupsi, pemberangusan kebebasan sipil hingga kriminalisasi terhadap kelompok masyarakat kecil menjadi isu yang mereka angkat.

Kelompok nelayan, petani, pegiat literasi, hingga keluarga korban pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM) ikut dalam aksi tersebut.

Sekitar pukul 12.30 WIB, mahasiswa meminta pimpinan DPR untuk menemui mereka di depan gedung DPR.

"Kami minta pak polisi menghadirkan Pimpinan DPR ke gerbang depan untuk menemui kami. Kami beri waktu 30 menit dari sekarang," ujar koordinator aksi dari atas mobil komando.

Sementara itu di gedung Nusantara II tengah berlangsung Rapat Paripurna yang dipimpin oleh tiga pimpinan DPR, yakni Fahri Hamzah, Bambang Soesatyo dan Agus Hermanto.

Namun hingga pukul 16.00 WIB belum ada pimpinan DPR yang mendatangi mahasiswa.

Menjelang sore, mahasiswa berusaha memaksa masuk ke Gedung DPR. Massa demonstran semakin bertambah banyak.

Ruas jalan Gatot Subroto sudah padat dengan massa. Beberapa mahasiswi dievakuasi ke luar kerumunan karena kelelahan.

Saking padatnya, sebagian mahasiswa memilih melompati pagar pembatas jalan tol dalam kota.

Aksi unjuk rasa semakin memanas. Mereka melempar botol kemasan air mineral ke arah gedung DPR dan aparat keamanan yang berjaga.

Polisi akhirnya melepaskan tembakan meriam air (water canon) ke arah mahasiswa yang berada di depan pagar gedung DPR, sekitar pukul 16.15 WIB

Sejumlah mahasiswa menghindar dengan berlari ke arah Slipi dan ke arah Plaza Semanggi.

Sebagian, melompat masuk ke dalam Tol Dalam Kota dengan memanjat area pembatas.

Sebagian lagi tampak hirau dengan water canon tersebut dengan tetap berusaha mendobrak masuk ke dalam gedung DPR.

Polisi juga sudah tampak menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. Water canon dan gas air mata ditembakkan polisi dari dalam kompleks parlemen.

Mahasiswa melakukan perlawanan dengan melemparkan batu ke arah polisi dan tetap berupaya mendobrak pagar.

Jurnalis yang meliput juga terkena dampak perihnya gas air mata. Beberapa reporter dan pewarta foto tampak kesulitan bernapas sambil terus mengambil gambar.

Sejumlah reporter memberikan laporan pandangan mata melalui telepon sambil berlindung di tembok pagar DPR bagian kiri.

Terlihat mahasiswa yang mundur ke arah Slipi tetap melempari aparat dengan benda-benda yang ada di sekitar mereka.

Sementara aparat bergerak maju memaksa agar demonstran mundur ke arah Slipi. Sebagian lagi dipaksa mundur ke arah Semanggi. Gas air mata terus ditembakkan ke arah mahasiswa.

"Kami wartawan, Pak! Kami wartawan, Pak!" teriak seorang jurnalis agar aparat dapat membedakan para pewarta dengan massa demonstran.

Ketua DPR berusaha bertemu mahasiswa

Bambang Soesatyo berusaha menemui mahasiswa sekitar pukul 16.35 WIB.

Ketika dia beserta rombongan mendekati pagar DPR, polisi menembakkan gas air mata ke arah luar sehingga menyebabkan kepanikan.

Asap dari gas air mata membuat rombongan Bamsoet, termasuk wartawan, berlari kembali ke dalam gedung parlemen, tepatnya di ruang Nusantara V.

Bambang tampak dikawal oleh beberapa personel kepolisian.

Beberapa personel kepolisian mengalami batuk-batuk dan mata pedih akibat gas air mata.

Bahkan, ada seorang personel kepolisian yang terkapar karena lemas setelah kejadian tersebut.

Kericuhan terus berlanjut hingga sore hari sekitar pukul 18.30 WIB.

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, ada mahasiswa yang bertahan di kawasan Semanggi dan Slipi.

Ada pula yang memilih berlindung di titik evakuasi terdekat, seperti halaman gedung TVRI, kampus Trisakti, halaman belakang kampus Atma Jaya, dan Universitas Al-Azhar.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/25/13211811/selasa-kemarin-ketika-mahasiswa-demonstran-dan-ketua-dpr-nyaris-bertemu

Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke