JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus senior Partai Golkar Akbar Tanjung mengungkapkan, sebelum meninggal dunia, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie sempat mengungkapkan keprihatinan akan penurunan jumlah suara Partai Golkar dari pemilu ke pemilu.
"Beliau juga katakanlah prihatin karena dalam beberapa kali pemilu terjadi penurunan suara Golkar," kata Akbar saat menghadiri tahlilan di kediaman Habibie, Kamis (12/9/2019) malam.
Kepada dirinya, Habibie berpesan untuk segera menyiapkan agenda-agenda Golkar di dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Partai Golkar Kehilangan BJ Habibie
Habibie, lanjut Akbar, berharap, suara partai berlambang pohon beringin tersebut kembali merangkak naik pada pemilihan umum 2024 mendatang.
"Dia juga punya obsesi, punya tekad, keinginan, supaya Golkar ini bisa kembali naik. Itu yang beliau sampaikan untuk agenda-agenda Golkar yang akan datang," ujar Akbar.
BJ Habibie wafat pada usia 83 tahun usai menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto sejak 1 September 2019 lalu.
Baca juga: Cinta untuk Pak Habibie...
Pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB petang, Habibie menghembuskan napas terakhir setelah seluruh keluarganya dipanggil dan mendampinginya.
BJ Habibie kemudian dimakamkan di TMP Kalibata, tepat disamping makam istrinya, Hasri Ainun Habibie.
Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara saat upacara pemakaman yang dilakukan secara militer itu dimulai.