Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Wajibkan Peserta Audisi Kenakan Logo, PB Djarum Diapresiasi

Kompas.com - 10/09/2019, 15:46 WIB
Christoforus Ristianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lentera Anak masih mengawasi pelaksanaan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di GOR Satria, Purwokerto, sejak Minggu (8/9/2019).

Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundar mengapresiasi langkah Persatuan Bulu Tangkis Djarum yang akhirnya tidak mengharuskan para peserta mengenakan seragam berlogo Djarum Badminton Club.

"Ini bukti bahwa PB Djarum sudah mau menegakkan peraturan Negara. Sebab, kegiatan Audisi Beasiswa Bulu tangkis diadakan oleh perusahaan rokok yang berbahan baku tembakau, berlaku ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 tahun 2012," tutur Lisda dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (10/9/2019).

Baca juga: Dugaan Eksploitasi Anak dan Regulasi yang Menyandung PB Djarum...

Pihaknya berharap, PB Djarum melanjutkan audisi umum yang rencananya akan dihentikan per 2020 mendatang.

Hanya saja, syaratnya mereka harus tetap menaati aturan PP Nomor 109 tahun 2012, Undang-Undang Perlindungan Anak, maupun Perda di setiap wilayah tuan rumah terkait Kawasan Tanpa Rokok.

"Jadi sekarang tergantung pada Djarum. Apakah untuk selanjutnya Djarum akan mematuhi aturan atau tidak. Kami akan mendukung semua pihak," lanjut dia.

Baca juga: Menteri PPPA Yohana Yembise Tegaskan Audisi PB Djarum Langgar Aturan

Diberitakan sebelumnya, PB Djarum secara resmi menghentikan audisi pencarian bakatnya mulai tahun 2020.

Keputusan tersebut diambil usai Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Yayasan Lentera Anak menilai ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menegaskan, pihaknya enggan melanggar undang-undang yang berlaku.

Hal itu yang melatarbelakangi Djarum Foundation menghentikan kegiatan audisi umum beasiswa bulu tangkis untuk tahun depan, yang diumumkan di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (8/9/2019).

Baca juga: Mengenal PB Djarum, Klub Bulu Tangkis dengan Segudang Talenta

"Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," ujar Yoppy.

Diketahui, KPAI menilai Djarum telah melanggar Peraturan Pemerintah Nomor (PP) 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan. PP 109 isinya mengatur tentang perlindungan khusus bagian anak dan perempuan hamil.

Lembaga itu juga mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 

 

Kompas TV Menteri pemuda dan olahraga Imam Nahrawi akhirnya angkat bicara terkait polemik PB Djarum soal kegiatan audisi umum djarum beasiswa bulu tangkis dengan komisi perlindungan anak indonesia (KPAI). Sebelumnya, pada sabtu 7 September lalu direktur program bakti olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengumumkan 2019 menjadi tahun terakhir pencarian bibit pebulutangkis Indonesia. Hal ini membuat menpora Imam Nahrawi akhirnya angkat bicara. Menpora mendukung agar audisi umum Djarum beasiswa bulu tangkis tetap berjalan dan tidak ada unsur eksploitasi anak pada audisi ini seperti yang dituduhkan (KPAI). Pria 46 tahun ini menilai, sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2007 tentang pendanaan keolahragaan. Disebutkan, partisipasi masyarakat bertujuan membantu keterbatasan anggaran pendapatan belanja daerah dan anggaran pendapatan belanja negara dalam mendanai keolahragaan. Ini yang telah dilakukan Djarum Foundation. Dalam waktu dekat, menpora mengajak KPAI dan Djarum Foundation untuk duduk bersama. #KPAI #DjarumFoundation #PBDjarum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com