BADUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengubah nama sapaannya dari Cak Imin menjadi Gus AMI (Abdul Muhaimin Iskandar) saat Muktamar V PKB.
Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq menyatakan, sapaan Gus AMI berasal dari para kader di akar rumput.
Maman mengatakan, aspirasi itu muncul lantaran kader-kader PKB menilai banyak orang yang tak terlalu paham agama dan bukan keturunan kiai justru dipanggil Gus.
Maman menambahkan, sapaan Gus AMI muncul setelah Muhaimin pulang dari Mekkah usai melaksanakan ibadah haji.
"Makanya kami bilang, 'kenapa Cak Imin tidak kita sebut Gus saja'," kata Maman di lokasi Muktamar di International Convention Centre Westin, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (20/8/2019).
Baca juga: Ketua DPP Sebut Sejumlah Pengurus PKB Tak Dilibatkan pada Muktamar
Maman pun menjelaskan alasan Cak Imin pantas disebut Gus. Pertama, Muhaimin punya ada genealogi kepada buyutnya, Kiai Bisri Syansuri, yang merupakan pendiri NU.
Kedua, Cak Imin berasal dari kalangan pesantren dan keturunan santri, termasuk secara genealogi keilmuan.
Ketiga, Cak Imin berasal dari keluarga yang memiliki genealogi perjuangan.
"Jadi ketika ingin mengembalikan Gus AMI, Abdul Muhaimin Iskandar. Tiga poin itu yang ingin kami angkat. Bahwa seseorang dapat panggilan maka tunjukkan tiga hal itu," kata Maman.
Ia menyatakan, penggantian nama sapaan tersebut tentunya akan berefek secara politik.
Namun, ia menyerahkan kepada publik apakah nantinya Muhaimin akan lebih populer dengan sapaan Cak Imin atau Gus AMI.
"Kalau saya melihat nanti publik yang akan menilai apakah Cak Imin akan lebih terkenal daripada Gus Amin atau Gus AMI, tapi paling tidak, nilai filosofisnya diambil dari sana," kata dia.
Baca juga: Muktamar V PKB Siap Pilih Ketum, Muhaimin dalam Posisi Menunggu
Agenda utama Muktamar V PKB ialah pemilihan ketua umum beserta susunan pengurusnya. Cak Imin diprediksi akan kembali menjabat ketua umum.
Muhaimin Iskandar sebelumnya menyatakan, pemilihan ketua umum dilakukan secara musyawarah dan mufakat.
"Sistem yang dikedepankan pada Muktamar V ini adalah musyawarah nomor satu. Sampai pada mufakat," kata Muhaimin melalui keterangan tertulis, Selasa (20/8/2019).
Meski demikian, PKB bersiap melakukan pemilihan ketua umum melalui voting jika tak tercapai melalui musyawarah. Namun, ia meyakini akan dapat dicapai kesepakatan bersama melalui musyawarah.
Muktamar kali ini bakal diikuti 3.000 peserta, terdiri dari 2.000 kader dan 1.000 ulama.
Para kader yang hadir terdiri dari pengurus PKB tingkat provinsi serta kabupaten dan kota.
Meski digadang-gadang kembali memimpin, Muhaimin pun menyerahkan sepenuhnya kepada para kader untuk memilih Ketua Umum PKB periode 2019-2024.
"Soal pemilihan Ketum. Saya pada posisi nunggu saja pada para peserta muktamar. Semua kami serahkan pada mereka untuk ngambil keputusan. Saya enggak bisa banyak berkomentar sebelum saatnya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.