Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Mengaku Bahas Program Listrik 35.000 Megawatt Saat Sofyan Basir ke Rumahnya

Kompas.com - 12/08/2019, 16:57 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Bekas Ketua DPR Setya Novanto menyatakan, tak ada pembahasan spesifik terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Riau-1 saat bekas Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengunjungi rumahnya pada 2016.

Novanto mengatakan, Sofyan datang bersama Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN Supangkat Iwan Santoso dan bekas Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.

Hal itu disampaikan Novanto saat bersaksi untuk Sofyan Basir selaku terdakwa kasus dugaan suap terkait proyek PLTU Riau-1.

"Kan ada pengajian malam. Terus beliau datang itu sebelum jam 5 sore. Ajudan saya menyampaikan ada tamu, Pak Sofyan. Saya bilang, 'Oh suruh masuk saja'. Ada Pak Sofyan, Pak Supangkat, ada Eni di situ. Jadi Bu Eni katakan, Pak Sofyan ini Pak Nov, ini mau cerita," kata Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (12/8/2019).

Baca juga: Jadi Saksi Sofyan Basir, Setya Novanto Tampil dengan Kumis dan Brewok

Menurut Novanto, ia bersama Sofyan, Supangkat, dan Eni membahas program listrik 35.000 megawatt pemerintah secara umum.

Novanto juga ingin mendengar perkembangan program tersebut.

Sebab, sebelumnya Novanto pernah bertemu Sofyan di Istana Negara dan menanyakan perkembangan program itu.

"Dipaparkanlah program yang detail itu, begitu jelas apa yang disampaikan beliau dan Pak Supangkat, ternyata sudah mau mencapai 27.000 MW malah, ada 15 sampai 20 menit dijelaskan bagaimana program itu, dari mana itu, di mana tempatnya," kata dia.

Novanto saat itu menceritakan bahwa ia sangat mengapresiasi capaian PLN tersebut. Ia meminta PLN menginformasikan perkembangan proyek itu secara berkala ke publik.

Mendengar jawaban Novanto, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lie Putra Setiawan menanyakan apakah ada pembahasan soal PLTU Riau-1.

"Enggak ada, enggak ada juga diceritakan sama sekali. Tidak ada emang," kata dia. 

Jaksa Lie mengaku bingung dan bertanya ke Novanto atas perintah siapa Eni ikut datang ke rumahnya.

"Wah saya enggak tahu. Emang Bu Eni datang dia juga karena dia kader Golkar, sering sama teman-teman Golkar," ucap Novanto.

"Apakah saksi enggak undang Bu Eni? Ini kan tiba-tiba ada Eni, saksi kan enggak undang. Lalu apa tujuan Eni datang ke situ tanpa diundang?" kata jaksa Lie lagi.

"Saya juga enggak tahu, silakan tanya ke Bu Eni," ujar Novanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com