Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofyan Basir Tanggapi Kesaksian Eni Saragih soal Bagian "The Best"

Kompas.com - 29/07/2019, 22:37 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir menanggapi keterangan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih saat bersaksi untuk dirinya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (29/7/2019).

Sofyan merupakan terdakwa kasus dugaan suap terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Riau-1.

Saat bersaksi untuk Sofyan, Eni menyampaikan bahwa Sofyan pernah mengatakan ia patut mendapatkan bagian "the best" atas proyek PLTU Riau-1. 

Menurut Eni, hal itu disampaikan saat Sofyan dan Eni bertemu di lobi Hotel Fairmont.

Sementara itu, menurut Sofyan, pernyataan tersebut disampaikannya sebagai ungkapan spontan atas dukungan Eni di DPR terhadap program PLN. 

"Mohon maaf itu pertemuan begitu saja, waktu itu ibu mungkin ingat masalah batu bara, energi terbarukan, saya spontanitas karena dukungan ibu di DPR, ibu luar biasa bu, top kerjanya. Maksud saya itu mendiskusikan hasil pertemuan ibu di Komisi VII," kata Sofyan, Senin malam.

Baca juga: Eni Saragih Ungkap Pesan Sofyan Basir soal PLTU Riau-1

Akan tetapi, lanjut Sofyan, Eni malah menyinggung urusan PLTU Riau-1 dan menyebutkan Sofyan bersama pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Kotjo sudah bekerja keras mengurus proyek itu.

"Saya bilang, eh ini salah," kata Sofyan.

Selain itu, Sofyan menanggapi keterangan Eni yang menyebut bahwa ia meminta anak-anak buahnya di PLN diperhatikan oleh Kotjo.

Sofyan menegaskan, hal tersebut keliru. Ia sama sekali tidak bermaksud meminta agar anak buahnya diperhatikan Kotjo.

Apalagi, maksud diperhatikan itu agar Kotjo memberikan fee kepada anak buahnya.

Ia menyatakan, permintaan agar anak buahnya diurus dalam artian Eni selaku pimpinan Komisi VII DPR mengawasi prosedur pengadaan proyek tersebut sesuai mekanisme yang berlaku.

"Jadi saya langsung, ibu (Eni) tolong administrasi di bawah itu tolong diurus, tolong adik-adik diurus jangan sampai ada yang tertinggal," ucap dia. 

"Maksud saya administrasi di bawah itu tolong diselesaikan dengan baik karena sebenarnya ibu benar bilang sudah mendekati tapi masih tanda tangan, tanda tangan, masih simpang siur karena proses belum sempurna, karena ini program baru," kata dia lagi. 

Sofyan pun mengaku bahwa pembicaraan itu bukan terkait uang. Itu terkait persoalan administrasi yang dimintanya untuk dikontrol. 

Baca juga: Eni Sebut Sofyan Basir Tahu Pembagian Fee Proyek PLTU Riau-1

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com