Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Dua Kali Jadi Sekjen PDI-P Dinilai Bentuk Reward dari Mega

Kompas.com - 10/08/2019, 16:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

SANUR, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusar (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eriko Sotarduga menilai, penunjukkan Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P untuk kedua kalinya merupakan penghargaan (reward) dari Ketua Umun PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Eriko mengatakan, penghargaan tersebut diberikan karena Hasto telah berperan dalam membawa PDI-P memenangi Pemilu 2019 yang merupakan kemenangan kedua secara berturut-turut.

"Bayangkan, memenangkan dua kali berturut-turut partai, apakah itu mudah? Merebut lebih mudah dari mempertahankan untuk dua kali, wajar diberikan reward," kata Eriko di lokasi Kongres V PDI-P, di Sanur, Bali, Sabtu (10/8/2019).

Baca juga: Megawati Kembali Tunjuk Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDI-P

Eriko mengakui, ini kali pertama posisi sekjen PDI-P diisi oleh orang yang sama untuk dua periode berturut-turut.

Namun, Eriko juga mengingatkan, baru kali ini pula ada partai yang memenangkan pemilu secara berturut di era reformasi.

"Jadi pertama kali itu wajar. Itu namanya reward and punish. Beliau (Megawati) memang benar-benar memberikan reward dan wajar reward yang diterima oleh sekjen," ujar Eriko.

Megawati telah menunjuk kembali Hasto sebagai Sekjen PDI-P periode 2019-2024. Hasto telah menjabat Sekjen PDI-P sejak 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com