Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Padam di Jakarta-Banten, Telkomsel Lakukan Monitor Layanan

Kompas.com - 04/08/2019, 14:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pasca listrik padam di seluruh Jakarta, Banten dan sejumlah wilayah di Jawa Barat, para warganet mulai berkicau mengeluhkan jaringan seluler.

Menanggapi hal itu, salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkomsel, menyatakan masih memonitor perangkat jaringannya guna memastikan semua pelayanan tetap berjalan prima.

Hal itu sebagaimana disampaikan Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin melalui keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.com, Minggu (4/8/2019) siang.

“Kami akan terus melakukan monitor kondisi perangkat jaringan kami dan memastikan layanan tetap berjalan normal untuk menjaga kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi,” kata Denny.

Baca juga: Mati Listrik Hari Ini di Jakarta dan Jawa Barat, Netizen Keluhkan Jaringan Seluler

Salah satu upaya yang dilakukan antara lain dengan mendata jumlah perangkat jaringan yang terkena dampak dari gangguan listrik ini.

“Untuk kondisi jaringan Telkomsel, kami saat ini masih menginventarisir jumlah perangkat jaringan yang terkena dampak penurunan kualitas akibat gangguan ini,” jelas Denny.

Selain itu, Telkomsel juga akan memastikan fungsi kekuatan cadangan yang ada di perangkat jaringan mereka secara maksimal.

Diharapkan, kedua upaya itu dapat menekan atau meminimalisir gangguan yang terjadi pada layanan jaringan sehingga para konsumen tidak turut terdampak dan tetap bisa menikmati jaringan telekomunikasi dengan lancar.

Adapun PLN mengkonfirmasi gangguan pelayanan serentak di sejumlah kota ini terjadi akibat adanya gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV yang menyebabkan pasokan listrik di tengah dan barat Jawa terhambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Nasional
Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com