Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saut Situmorang Klarifikasi soal Tidak Lapor Harta Kekayaan

Kompas.com - 02/08/2019, 19:04 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengklarifikasi pernyataan anggota Pansel calon pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji yang mengatakan, Saut belum melaporkan harta kekayaan terbarunya.

Sebelumnya, Indriyanto mengatakan, dalam seleksi capim KPK sekitar 2014 lalu, Saut Situmorang belum mendaftar LHKPN hingga tahap akhir wawancara. 

Saut berpendapat, pernyataan Indrianto tersebut disebabkan dua hal. Pertama, karena kesalahpahaman informasi mengenai mobil pribadinya.

"Mungkin (persepsi) itu muncul ketika wawancara terakhir. Saya punya mobil memang nomor (pelat) B 54 UTS. Sebenarnya mobil itu Rubicon kalau di luar negeri biasa saja. Tapi kalau di Indonesia kelihatan mobil mewah," ujar Saut dalam diskusi bertajuk "Pantang Absen LHKPN" di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (2/8/2019).

"Mungkin berdasarkan itu, ada framing di kepala bahwa saya tidak melaporkan harta" lanjut dia.

Baca juga: Menilik Polemik LHKPN Capim KPK, dari Beleid hingga Solusi Konkret...

Lagipula, Saut menegaskan, telah membayar pajak kendaraan itu. Kendaraan tersebut pun sudah dilaporkan ke dalam LHKPN terbaru.

Penelusuran Kompas.com, LHKPN Saut yang dilaporkan tanggal 6 Desember 2013 dan 8 Oktober 2014, Jeep Wrangler Rubicon miliknya sudah tercatat dengan nilai Rp 1,3 miliar.

Saut melanjutkan, kemungkinan kedua, pernyataan Indrianto itu muncul ketika Ketua Pansel capim KPK Yenti Garnasih menanyakan perusahaan pribadi Saut dan dugaan pencucian uang.

Saut pun menegaskan bahwa persoalan itu sudah dijelaskan secara transparan.

"Saya bilang begini, saya gunakan (perusahaan itu) ketika saya harus masuk ke Strategic and Competitive Intelligence Professionals (SCIP) di Amerika. Saya bilang gini, ibu kalau perusahaan itu saya gunakan untuk cuci uang, saya detik ini juga mati di tempat ini. Clear, enggak nanya lagi dia," kata Saut.

SCIP merupakan komunitas global non profit yang bergerak di bidang intelijen kompetitif dan strategi bisnis. Saat ikut seleksi, Saut menegaskan tidak menerima keuntungan apapun dari perusahaan tersebut.

"Jadi digunakan untuk belajar soal perdagangan, belajar persaingan bisnis, saya bikin company itu untuk kemudian saya gunakan supaya saya bisa mengakses jurnal-jurnal research mereka," lanjut dia.

Baca juga: Pengamat: Pimpinan KPK Tak Mesti Berlatar Belakang Polri dan Kejaksaan

Saut menegaskan, ia taat soal melaporkan harta kekayaan. Bahkan ketika masih berstatus calon pimpinan KPK, ia rajin melapor ke KPK.

Salah satunya pada 21 November 2007 dan 27 Desember 2011 saat menjadi direktur di Badan Intelijen Negara (BIN), 6 Desember 2013 saat menjadi staf ahli di BIN dan 8 Oktober 2014 sebagai Sekretariat Utama BIN.

Setelah itu, ia rutin mengurus LHKPN dalam posisinya sebagai Wakil Ketua KPK periode 2015-2019.

"Kenapa dari 2007 langsung ke 2011 jeda? Karena itu dulu kan kalau melapor itu sebelum dan sesudah ya, nah 2007 sampai 2011 saat itu saya di (KBRI) Australia, saya dulu sekretaris. Jadi itu enggak kategori penyelenggara negara, jadi enggak lapor. Nah pas saya balik kemudian baru harus lapor lagi," papar Saut.

 

Kompas TV Kepatuhan menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara atau LHKPN menjadi sorotan dalam proses seleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023 pasalnya ketua pansel Capim KPK menyebut pelaporan LHKPN bukan kewajiban Capim KPK ICW pun mempertanyakan komitmen pansel dalam memastikan integritas komisioner KPK ke depan. Lalu apa yang membuat pansel Calon Pimpinan KPK tidak mengharuskan pelaporan LHKPN bagi calon pimpinan KPK kali ini? lalu bagaimana publik mengukur integritas para calon pimpinan lembaga rasuah bila asal usul kekayaannya tidak diketahui? #CapimKPK #KPK #LHKPN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com