"Menurut saya ini terlalu mengada-ada. Apakah tidak bisa menyisir orang-orang kita sendiri dan kemudian diberikan kompetensi yang cukup untuk mampu mengelola universitas?" kata Itje.
Baca juga: Ingin Rekrut Rektor Asing untuk PTN, Kemenristekdikti Targetkan Ini...
Ia juga menyampaikan, butuh orang Indonesia asli yang memahami struktur pendidikan di Indonesia untuk memperbaiki pola belajar di perguruan tinggi.
Dengan demikian, universitas bisa mencetak lulusan unggul yang kelak bisa menjadi ilmuwan.
"Mungkin juga beliau perlu berwawasan lebih luas untuk melihat orang-orang yang tidak berada di sekitarnya saja. Kurang mengeksplorasi teman-teman kita di perguruan tinggi," kata Itje.
Ia mengatakan, yang membuat sebuah perguruan tinggi sukses dan punya nilai lebih adalah mampu melahirkan alumni yang berkualitas dan memiliki ilmu untuk diterapkan di dunia kerja.
Penetapan ranking juga tak sekadar rektornya yang hebat, tetapi juga dilihat apakah sarana dan prasarana penunjangnya mumpuni.
Rektor, kata Itje, bukan dinilai dengan seberapa banyak tulisan yang dihasilkan dan dimuat di jurnal.
"Kapasitas memimpin bukan karena dia banyak menulis jurnal, tetapi dia memang punya pengalaman dalam memimpin," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, guna meningkatkan ranking perguruan tinggi Indonesia masuk dalam 100 universitas terbaik dunia, Menristekdikti Mohamad Nasir berencana mengundang rektor asing memimpin Perguruan Tinggi Negeri.
Baca juga: Usulkan PTN Boleh Dipimpin Rektor Asing, Nasir Sudah Lapor Jokowi
Menristekdikti juga telah mengalokasikan anggaran gaji rektor luar negeri disediakan langsung Pemerintah dan tanpa mengurangi anggaran PTN tersebut.
Kemenristekdikti menargetkan, tahun 2020 sudah ada PTN yang dipimpin rektor terbaik luar negeri dan tahun 2024 jumlahnya akan ditingkatkan menjadi lima PTN.
"(Kita nanti tantang calon rektor luar negerinya) kamu bisa tidak tingkatkan ranking perguruan tinggi ini menjadi 200 besar dunia. Setelah itu tercapai, berikutnya 150 besar dunia. Setelah ini 100 besar dunia," ujar Menteri Nasir dikutip dari rilis resmi Kemenristekdikti (26/7/2019).
Nasir menyampaikan, rektor tersebut harus mencapai target tertentu agar peringkat universitas di Indonesia di dunia bisa naik.
"Nanti (dia harus meningkatkan) publikasinya, mendatangkan dosen asing, mendatangkan mahasiswa asing, bahkan mahasiswa Indonesia bisa kirim ke luar negeri," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.