PAN, lanjutnya, menghargai pertemuan Jokowi dan Prabowo. Meskipun belum menentukan arah politik partai, PAN juga mendorong pertemuan kedua rival dalam Pilpres 2019 ini bisa menyatukan rakyat.
Eddy mengakui, PAN juga telah mendorong Jokowi dan Prabowo bisa bertemu secepatnya sesuai Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga.
"Kami sudah mendorong untuk mempercepat pertemuan ini. Itu dilakukan agar polarisasi sosial dan politik sesama anak bangsa segera mencair," tuturnya.
Baca juga: PAN Harapkan Pertemuan Jokowi dan Prabowo Menyatukan Rakyat
PDI Perjuangan merupakan partai utama pendukung Joko Widodo dalam dua pilpres. Jokowi juga tercatat sebagai kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai, pertemuan antara Jokowi-Prabowo menepis isu negatif yang berkembang mengenai rekonsiliasi.
Andreas mengatakan, belakangan muncul isu bahwa rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019 diakhiri dengan bagi-bagi kursi jabatan di pemerintahan.
"Pertemuan di tempat umum seperti ini sekaligus menepis semua isu yang berkembang selama ini. Seolah-olah pilpres ini harus diakhiri dengan rekonsiliasi bagi-bagi kursi di pemerintahan, enggak," ujar Andreas kepada Kompas.com, Sabtu (13/7/2019).
Andreas memandang bahwa pertemuan itu akan berdampak positif bagi masyarakat. Pertemuan itu menguatkan simbol berakhirnya ketegangan politik selama pilpres.
Oleh sebab itu, Andreas berharap pendukung Jokowi dan Prabowo dapat hidup berdampingan kembali sebagai satu bangsa.
"Kita kembali hidup berdampingan sebagai anak bangsa. Tidak ada lagi 'cebong' dan 'kampret', yang ada adalah Garuda Pancasila," kata Andreas.
"Sehingga akan jelas kelihatan siapa yang bermain di air keruh, yang masih mau memanfaatkan agenda pilpres ini untuk memecah belah bangsa Indonesia," tuturnya.
Baca juga: PDI-P: Pertemuan Jokowi-Prabowo Tepis Isu Rekonsiliasi Berbentuk Bagi-bagi Kursi
Dalam Pilpres 2019, Partai Demokrat berada di barisan partai pengusung Prabowo-Sandiaga. Namun, tak lama setelah Jokowi-Ma'ruf Amin dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih, sejumlah manuver dilakukan Partai Demokrat untuk mendekati Jokowi.
Lalu bagaimana tanggapan Partai Demokrat terhadap pertemuan itu?
Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, pertemuan tersebut diharapkan dapat menurunkan ketegangan politik yang terjadi di tengah masyarakat selama proses Pilpres 2019.
"Tentunya partai Demokrat mengapresiasi, karena ini bertujuan untuk mempersatukan masyarakat. Pertemuan ini dapat menurunkan tensi politik dan polarisasi yang terjadi di masyarakat sekarang ini," kata Ferdinand saat dihubungi, Sabtu (13/7/2019).
Selain itu, pertemuan tersebut menunjukan bahwa kedua tokoh itu memiliki sifat negarawan. Prabowo dan Jokowi rela menurunkan ego masing-masing demi terciptanya persatuan dan kesatuan.
"Saya yakin ini terjadi karena dua tokoh menurunkan ego masing-masing. Bila tidak, maka tidak akan pernah bertemu, sehingga Demokrat sangat mengapresiasi ini," kata dia.
Hanya saja, Ferdinand mengakui bahwa pertemuan tersebut masih menuai pro dan kontra dari beberapa elemen pendukung Prabowo. Hal ini dinilai wajar. Karena selama ini selalu pihak Jokowi yang menyampaikan keinginan untuk bertemu.
"Saya melihat dari kelompok 01 justru ingin mendorong adanya pertemuan, dan yang menolak dari kubu 02. Kelompok-kelompok ini yang harus kita cermati dan harus diwaspadai," ujar dia.
Baca juga: Demokrat Sebut Pertemuan Jokowi-Prabowo Demi Mempersatukan Masyarakat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.