JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah nama menteri di Kabinet Kerja cukup jadi sorotan masyarakat dan juga warganet. Bahkan, riset Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gajah Mada menyebutkan, ada beberapa menteri yang dianggap populer di media sosial.
Dalam riset tersebut, CfDS meneliti penggunaan media sosial dan tipe interaksi yang dilakukan para menteri di dua platform media sosial, yaitu Twitter dan Instagram. Pengambilan data dilakukan pada 25 Mei 2019.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti didapuk jadi menteri paling populer menurut penelitian CfDS UGM.
Di Twitter, jumlah pengikutnya sebanyak 964.213 dan engagement sebanyak 1.468.315. Di Instagram, Susi juga menjadi menteri paling poluler dengan pengikut 2.332.564 dan 288 unggahan.
Baca juga: Ketika Menteri Pertanian Malaysia Memuji Susi...
Dari segi kinerja, Susi pun dianggap sebagai menteri paling berprestasi berdasarkan riset lembaga survei Populi Center pada 2017. Dari 10 nama menteri Kabinet Kerja, Susi menempati posisi pertama dengan persentase 37,9 persen.
Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, popularitas tak menjamin menteri tersebut becus bekerja.
Baca juga: Survei 10 Menteri Jokowi, Siapa yang Dianggap Paling Berprestasi?
Pun, tak jadi jaminan bahwa Presiden Joko Widodi akan kembali memilihnya masuk ke dalam kabinet lima tahun mendatang.
"Tidak boleh berdasarkan asumsi, persepsi, atau penilaian publik secara umum. Harus ada penilaian khsuus dari tim yang dibuat Jokowi," ujar Pangi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/7/2019).
Menurut Pangi, Jokowi harus punya kriteria yang saklek dalam memilih menteri. Ia meyakini Presiden akan mempertahankan orang-orang yang performanya bagus selama membantunya di kabinet kerja. Bukan berdasarkan popularitasnya atau intensitasnya muncul di media massa.
Baca juga: Jokowi Disarankan Bentuk Tim dalam Menyaring Menteri dari Parpol
Menurut Pangi, tak masalah jika Jokowi akan memilih lebih banyak kader partai politik ataupun profesional. Asalkan, orang tersebut memang ahli menangani jobdesk di kementerian tersebut.
"Dari pengalaman pembentukan kabinet memang kebanyakan dari parpol. Tapi bagaimana memastikan mereka adalah yang ahli. Yang ahlinya harus lebih dominan," kata Pangi.
Presiden Jokowi sendiri menegaskan bahwa dirinya akan mempertahankan menteri-menterinya yang berkinerja baik. Terkait sejumlah menteri yang tersandung perkara korupsi di KPK, hal itu akan menjadi pertimbangannya.
Baca juga: Jokowi Disarankan Tiru SBY, Fit and Proper Test Calon Menteri
"Ya nanti dilihat. Semua hal mesti kami pertimbangkan," kata Jokowi di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Menpora menjadi saksi di Sidang Tipikor dalam kasus dugaan suap dana hibah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sementara itu, Mendag pernah diperiksa KPK terkait kasus gratifikasi politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso (BSP).
Kemudian, Menteri Agama juga sudah dipanggil KPK terkait jual beli jabatan di Kemenag. Kasus ini juga menyeret Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy.
Baca juga: Jokowi Pertimbangkan Kasus Hukum di KPK dalam Menyusun Kabinet Baru