Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Untuk informasi sederet pendidikan singkat Audrey, pihak Bentang Pustaka menyampaikan bahwa hal itu merupakan fakta.
"Iya, itu fakta. Jadi, dia (Audrey) disekolahkan di The College of William and mary, Virginia, AS. Itu memang sekolah khusus anak berbakat karena dia sejak kecil sudah terlihat bakatnya," ujar salah satu editor Bentang Pustaka, Nurjannah Intan kepada Kompas.com pada Senin (8/7/2019).
Kecerdasan Audrey Yu juga dibuktikan dalam twit Bentang Pustaka yang menyebutkan bahwa Audrey satu dari 72 duta prestasi Indonesia dalam Pagelaran Festival Prestasi Indonesia.
Fakta lainnya, Audrey pernah menuliskan dua buku berjudul "Mellow Yellow Drama" yang diterbitkan pada 2014 dan "Mencari Sila Kelima" yang terbit pada tahun 2015.
Kedua buku ini berisi perspektif berbeda, bagaimana Audrey mengisahkan dirinya dan rasa cintanya kepada Indonesia.
Informasi tidak benar
Sementara, kabar Audrey yang pernah bekerja di NASA dan bertemu dengan Presiden Jokowi di KTT G-20 merupakan kabar bohong.
"Dalam biografi, dia (Audrey) sama sekali enggak ada kerja di NASA karena passion dia ada di bidang bahasa. Dia pernah menjadi penerjemah di PBB di China juga," ujar Nurjannah.
Tak hanya itu, ayah Audrey, Budi Loekito menyampaikan klarifikasi bahwa putrinya tidak pernah bekerja di NASA melalui pesan langsung kepada pihak Bentang Pustaka pada Senin (8/7/2019).
Menyoal pertemuan Audrey dengan Presiden Jokowi, pihak Istana membantah hal tersebut.
"Tidak pernah ada pertemuan (Audrey Yu) dengan presiden," ujar Skeretaris Kabinet Pramono Anung saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/7/2019).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga mengungkapkan tidak pernah ada pertemuan Presiden dengan Audrey Yu di KTT G-20.
"Sepanjang pengetahuan saya, waktu Presiden sangat terbatas selama G-20 dan penuh dengan acara resmi G-20," ujar Menlu Retno.
Selengkapnya, baca: