Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Nama Audrey Yu Jia Hui mencuat beberapa hari terakhir. Kisahnya viral di media sosial dengan beragam informasi di dalamnya.
Awalnya, informasi soal Audrey diunggah sebuah akun di media sosial Twitter hingga akhirnya menyebar luas.
Informasi yang beredar menyebutkan, Audrey merupakan pelajar berprestasi asal Indonesia yang pernah bekerja di Badan Antariksa Amerika (NASA) dan sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G-20) di Jepang.
Informasi lainnya, Audrey sempat ditawari untuk bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan ia telah menulis dua buku yang kemudian diterbitkan di Bentang Pustaka.
Setelah dikonfirmasi, ada informasi yang benar, ada pula yang hoaks. Berikut klarifikasinya.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, kisah kecerdasan Audrey pertama kali diunggah oleh salah satu pengguna Twitter @nithasist pada Minggu (7/7/2019).
Dalam twit itu, pihak pengunggah juga menjabarkan lamanya masa pendidikan yang ditempuh Audrey, dari SD hingga pendidikan magister atau S-2.
"Audrey Yu Jia Hui, arek Suroboyo asli. Kecerdasan dan kepintarannya luar biasa.SD ditempuh 5 tahun, SMP ditempuh 1 tahun, SMA ditempuh 11 bulan semuanya di Surabaya. Usia 13 tahun dia mau masuk Universitas di Indonesia, tidak ada yang mau menerima. Akhirnya dia memutuskan kuliah di AS tepatnya di Virginia. S-1 dan S-2 ditempuh hanya 3 tahun. Dengan ijazah S-2nya dia mau masuk ke TNI, tidak bisa diterima akrena usianya kurang dari 17 tahun. Dia punya 2 gelar sarjana, Fisika dan Bahasa," tulis @nithasist dalam twitnya.
Selain itu, pihak pengunggah juga menuliskan mengenai Audrey yang menerbitkan dua buku dan karya itu sempat menjadi best seller di dunia.
Bahkan, twit tersebut menginformasikan Audrey bertemu dengan Presiden Jokowi dalam KTT G-20 di Jepang yang digelar pada 28-29 Juni 2019, hingga mendapat tawaran untuk bekerja di BPPT.
Sebelumnya, kata akun itu, Audrey pernah bekerja di NASA dengan penghasilan Rp 200 juta per bulan.
"Lulus di usia kurang dari 25 tahun. Dia langsung diterima kerja di NASA dengan gaji Rp 200 juta per bulan. Setelah ketemu Jokowi di KTT G-20 di Jepang kemarin, ditawai masuk ke BPPT dan dengan antusias dia terima tanpa pikir berapa gajinya. Dia hanya bilang Indonesia Love You. AKu datang untuk mengabdi padamu," tulis @nithasist dalam twit lanjutan.
Namun, twit tersebut telah dihapus bersamaan munculnya twit klarifikasi dari penerbit Bentang Pustaka selaku pihak yang menerbitkan dua buku Audrey.
Kompas.com mengonfirmasi kepada sejumlah pihak terkait, yakni pihak Istana, Menteri Luar Negeri, penerbit Bentang Pustaka, dan penjelasan orangtua Audrey untuk memastikan kabar yang beredar soal Audrey.
Dari sejumlah informasi dalam twit yang dituliskan @nithasist, ada yang merupakan fakta dan ada yang kabar bohong (hoaks).
Untuk informasi sederet pendidikan singkat Audrey, pihak Bentang Pustaka menyampaikan bahwa hal itu merupakan fakta.
"Iya, itu fakta. Jadi, dia (Audrey) disekolahkan di The College of William and mary, Virginia, AS. Itu memang sekolah khusus anak berbakat karena dia sejak kecil sudah terlihat bakatnya," ujar salah satu editor Bentang Pustaka, Nurjannah Intan kepada Kompas.com pada Senin (8/7/2019).
Kecerdasan Audrey Yu juga dibuktikan dalam twit Bentang Pustaka yang menyebutkan bahwa Audrey satu dari 72 duta prestasi Indonesia dalam Pagelaran Festival Prestasi Indonesia.
Fakta lainnya, Audrey pernah menuliskan dua buku berjudul "Mellow Yellow Drama" yang diterbitkan pada 2014 dan "Mencari Sila Kelima" yang terbit pada tahun 2015.
Kedua buku ini berisi perspektif berbeda, bagaimana Audrey mengisahkan dirinya dan rasa cintanya kepada Indonesia.
Informasi tidak benar
Sementara, kabar Audrey yang pernah bekerja di NASA dan bertemu dengan Presiden Jokowi di KTT G-20 merupakan kabar bohong.
"Dalam biografi, dia (Audrey) sama sekali enggak ada kerja di NASA karena passion dia ada di bidang bahasa. Dia pernah menjadi penerjemah di PBB di China juga," ujar Nurjannah.
Tak hanya itu, ayah Audrey, Budi Loekito menyampaikan klarifikasi bahwa putrinya tidak pernah bekerja di NASA melalui pesan langsung kepada pihak Bentang Pustaka pada Senin (8/7/2019).
Menyoal pertemuan Audrey dengan Presiden Jokowi, pihak Istana membantah hal tersebut.
"Tidak pernah ada pertemuan (Audrey Yu) dengan presiden," ujar Skeretaris Kabinet Pramono Anung saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/7/2019).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga mengungkapkan tidak pernah ada pertemuan Presiden dengan Audrey Yu di KTT G-20.
"Sepanjang pengetahuan saya, waktu Presiden sangat terbatas selama G-20 dan penuh dengan acara resmi G-20," ujar Menlu Retno.
Selengkapnya, baca: