Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta soal Hoaks Audrey Yu: Membuat Moeldoko Percaya, Bantahan Istana, hingga Kata Keluarga...

Kompas.com - 09/07/2019, 06:42 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi mengenai seorang anak muda jenius dan berprestasi, Audrey Yu Jia Hui, viral dalam dua hari terakhir.

Dalam informasi yang beredar di Twitter, disebutkan bahwa Audrey adalah perempuan jenius asal Surabaya yang lulus SMA dalam usia muda lalu kuliah di luar negeri.

Audrey Yu disebut bekerja di Badan Antariksa Amerika (NASA) dengan gaji Rp 200 juta per bulan.

Kabar itu juga menyebutkan Audrey Yu bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat KTT G20 di Jepang lalu ditawari pekerjaan di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Banyak pihak sempat termakan informasi yang tak sepenuhnya benar itu, termasuk Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Baca juga: Hoaks dan Fakta soal Audrey Yu Jia Hui yang Diketahui hingga Saat Ini

Selepas sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Senin (8/7/2019) siang kemarin, Moeldoko diwawancarai oleh wartawan yang ingin mengonfirmasi kebenaran soal kisah Audrey.

Moeldoko lalu membenarkan bahwa Audrey sudah ditawari oleh Jokowi untuk masuk ke BPPT.

"Aku kan enggak ikut ke Jepang, tetapi yang jelas sudah diakomodadikan ke BPPT," kata Moeldoko.

Saat ditanya posisi untuk Audrey di BPPT, Mantan Panglima TNI itu menyebut akan dicarikan yang pas.

"Kan nanti dilihat, karena di sana bagaimana dari sisi birokrasinya. Saya juga khawatir kalau anak-anak hebat begitu, masuk birokrasi ribet jadi sulit berkembang. Nanti akan dilihat, mesti diberikan porsi yang pas untuk kebutuhan mereka. Jangan terhambat," ujar dia.

Wartawan lalu bertanya lagi, bagaimana Presiden bisa bertemu dan berkomunikasi dengan Audrey saat KTT G20 yang merupakan forum resmi pertemuan antara kepala negara.

Moeldoko lalu menjawab, "Ya kan ada jam-jam tertentu yang presiden bisa komunikasi dengan siapa pun," ujar dia.

Namun, saat wartawan menegaskan lagi apakah pertemuan Jokowi dan Audrey itu benar terjadi, Moledoko tidak yakin karena tak ikut ke Osaka. "Aku hanya baca," jawab dia.

Seskab dan Menlu membantah

Kompas.com siang itu tak buru-buru menyiarkan pernyataan Moeldoko dan mencari konfirmasi lainnya dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ikut mendampingi Presiden di KTT G20.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com