JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden terpilih, Ma'ruf Amin, memenuhi undangan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk berkunjung ke kantornya, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Kalla sebelumnya mengundang Ma'ruf untuk berbincang ringan mengenai tugas-tugas wakil presiden yang akan diemban.
Sekitar pukul 09.54.WIB, Ma'ruf memasuki calon kantornya lewat gerbang depan, pertanda ia sudah menjadi wakil presiden.
Sebab, hanya presiden dan wakil presiden yang boleh masuk Kantor Wakil Presiden melalui gerbang depan.
Baca juga: Lewat Gerbang Depan Kantor Wapres, Maruf Amin Temui Wapres Kalla
Gaya pakaian Ma'ruf tak berubah saat ia berkunjung ke Kantor Wakil Presiden. Ia masih setia mengenakan sarung dipadu dengan jas serta peci hitam, dan serban putih yang menggantung di lehernya.
Ma'ruf identik dengan busana sarung yang dipadukan dengan jas. Gaya berbusana seperti itu sudah menjadi ciri khasnya jauh sebelum mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo.
Sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais Aam Pengurs Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ma'ruf kerap menghadiri acara-acara formal dengan mengenakan sarung dan jas.
Saat datang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Ma'ruf juga kerap mengenakan sarung. Demikian pula saat mendaftarkan diri sebagai cawapres bersama Jokowi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ma'ruf juga mengenakan sarung.
Bahkan ia juga mengenakan sarung saat bertemu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada masa kampanye Pilpres 2019 di Singapura, Oktober 2018.
Kekhasan gaya berbusana Ma'ruf pun menjadi pertanyaan para wartawan saat ia berkunjung ke Kantor Wakil Presiden. Awak media bertanya apakah Ma'ruf akan tetap mengenakan sarung saat berkantor nanti.
"Lihat nanti saja, sampai hari ini saya masih pakai sarung, sebelum dilarang pakai sarung," ujar Ma'ruf menjawab pertanyaan para wartawan.
Baca juga: Ini Jawaban Maruf Amin Saat Ditanya Tetap Pakai Sarung atau Tidak...
Ma'ruf Amin mengaku lebih nyaman memakai sarung lantaran sejak dulu sering mengenakannya, bahkan di acara yang bersifat formal. Namun, ia tak mempermasalahkan jika harus mengenakan celana panjang.
"Karena saya sudah pakai sarung ya nyaman, jika harus pakai celana juga bisa. Siap. Jadi pakai apa saja siap," tutur Ma'ruf.
Sarung diperkirakan muncul di Indonesia pada abad ke 14 yang dibawa oleh pedagang Arab dan India.
Berdasarkan catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman yang terkenal dengan sebutan "futah".