Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Denny JA Sebut Ada 15 Nama Berpotensi Jadi Capres 2024, Siapa Saja?

Kompas.com - 02/07/2019, 15:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia merilis 15 nama tokoh yang dinilai berpotensi akan berlaga pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

"Kita sudah mencoba move on untuk the next president di 2024 nanti ke depan," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, dalam koferensi pers di Kantor LSI, Selasa (2/7/2019) siang.

Rully mengungkapkan, ada tiga kriteria dalam menentukan 15 nama tersebut yakni popularitas di atas 25 persen, berasal dari empat sumber rekrutmen, dan penilaian subyektif dari peneliti LSI Denny JA.

Empat sumber rekrutmen yang dimaksud Rully adalah pejabat pemerintahan pusat, pimpinan partai politik, kepala daerah, serta kalangan profesional, swasta, atau organisasi masyarakat.

Baca juga: Politisi Golkar Sudah Ancang-ancang untuk Pemilu 2024

"Dari empat sumber latar belakang presiden inilah yang kita coba prediksi kira-kira 2024 nanti latar belakang presiden akan memgambil tidak jauh dari unsur empat tadi," ujar Rully.

Kandidat potensial yang masuk dalam kelompok kepala daerah ialah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil; Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo; dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Lalu, kandidat potensial dari kelompok pimpinan partai politik adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto; eks Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno; Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono; eks Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani; dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Selain itu, kandidat potensial dari kelompok pejabat pemerintah adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani; Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan; Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian; dan eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Arah Politik PAN 2019-2024 Akan Ditentukan Melalui Rakernas

Rully menambahkan, masih ada sosok yang bisa menjadi kuda hitam yang belum masuk radar LSI.

Ia mencontohkan melesatnya popularitas Joko Widodo sejak menjadi wali kota Solo lalu menjadi gubernur DKI Jakarta hingga akhirnya mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2014

"Bisa jadi ada the next Jokowi yang kita masih belum tahu sebagai faktor kejutan namanya. Bisa jadi nanti ada Mr atau Mrs X yang menjadi capres potensial di 2024," ujar Rully.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma&#39;ruf Amin sebagai pemenang pemilihan presiden 2019. Jokowi mengajak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bergabung membangun negara.&rsquo; Jokowi juga mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melupakan perbedaan pilihan politik yang sempat membelah kita. 01,02 harus dilupakan, menurutnya rakyat harus kembali bersatu menjadi Indonesia, Negeri Pancasila yang menyatukan kita semua. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya usai keputusan KPU, di kantor KPU, Jakarta, Minggu (30/6). <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=%23PenetapanPresiden">#PenetapanPresiden</a> <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=%23JokoWidodo">#JokoWidodo</a> <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=%23MarufAmin">#MarufAmin</a>
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com