Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Turki Jadi Jalur Teroris Indonesia ke Suriah

Kompas.com - 20/05/2019, 12:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka teroris Endang alias Abu Rafi alias Pak Jenggot (51) yang tertangkap di Bogor, Jawa Barat, oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri ternyata pernah dideportasi dari Turki saat hendak ke Suriah.

Rencananya, ia akan menyatakan setia kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo saat merilis penangkapan tersebut di Bogor, Sabtu (18/5/2019).

Baca juga: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Jakarta Timur dan Bekasi

Pengamat terorisme Al Chaidar menyatakan, untuk ke Suriah, teroris-teroris Indonesia memang menggunakan jalur via Turki.

Pengamat politik dan terorisme dari Universitas Malikussaleh, Aceh, Al ChaidarKompas.com/Masriadi Pengamat politik dan terorisme dari Universitas Malikussaleh, Aceh, Al Chaidar

"Deportan teroris Turki dan deportan dari Suriah itu sama. Banyak dari mereka ingin ke Suriah melalui Turki," ujar Al Chaidar kepada Kompas.com, Senin (20/5/2019).

Namun kemudian, lanjutnya, pergerakan teroris dari Indonesia yang hendak ke Suriah via Turki tersebut sudah dimonitor oleh Densus 88 sehingga kembali lagi ke Indonesia.

Baca juga: Ada Ancaman Teroris, Bawaslu Percaya kepada TNI dan Polri Soal Pengamanan 22 Mei

Dia menuturkan, kemampuan para deportan teroris asal Indonesia dalam merakit bom umumnya diperoleh dari Telegram yang disampaikan kelompok Bahrun Naim maupun dari Attamimi dan Jundul.

"Iya mereka lewat Telegram dari tiga kelompok itu," imbuhnya.

Al Chaidar menambahkan, Densus 88 harus mengamati pergerakan teroris baik yang tergabung dalam kelompok maupun lone wolf yang ingin ke Suriah via Turki.

Baca juga: Fakta Terduga Teroris di Bogor, 6 Buah Bom Disiapkan untuk Target 22 Mei di Gedung KPU

Menurutnya, sejauh ini Densus 88 sudah tepat dalam menangkap teroris-teroris tersebut yang hendak membuat kekisruhan pada masa Ramadhan.

Seperti diketahui, dari serangkaian pemeriksaan dan olah TKP oleh Mabes Polri sejak Jumat (17/5/2019) hingga Sabtu (18/5/2019), polisi mendapati sejumlah rencana aksi yang akan dilakukan pengikut jaringan teroris Firki Abu Hamzah tersebut.

Salah satu target dari jaringan ISIS di Indonesia ini adalah membuat kekacauan pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang di Gedung KPU, Jakarta.

Baca juga: Sepak Terjang Teroris di Bogor, Belajar Buat Bom Hingga Dideportasi dari Turki

Dedi mengungkapkan, tersangka Endang sudah menyiapkan enam buah bom rakitan siap ledak yang rencananya akan digunakan pada saat aksi 22 Mei 2019.

Bom rakitan tersebut pun memiliki daya ledak tinggi atau high explosive berbahan TATP dan nitrogliserin.

Bom beserta bahan peledak tersebut ditemukan saat polisi melakukan penangkapan terhadap Endang di rumahnya, di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Kompas TV Polisi meningkatkan penjagaan di gedung KPU dan Bawaslu jelang pengumuman hasil pemilu 2019. Polisi mengantisipasi teroris hingga kerusuhan jelang pengumuman hasil pemilu pada 22 Mei 2019. Hal ini dilakukan setelah mendapatkan pengakuan terduga teroris yang ditangkap di Bogor, Jawa Barat. Terduga teroris Endang alias Abu Radi alias Pak Jenggot berencana melakukan teror saat pengumuman hasil pemilu pada 22 Mei 2019. Selain di KPU dan Bawaslu, polisi juga akan meningkatkan pengamanan di tempat-tempat rawan. #KPU #PenjagaanKPU #Kerusuhan22Mei
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com